Tidak hanya sebagai pengingat mati, ziarah kubur ternyata mejadi penyambung solaturahmi. Silaturahmi kerap sedikit diabaikan karena masing-masing sudah memiliki kesibukan.
Bagaimana ziarah kubur bisa menyambung tali silaturahmi? Melalui tausiahnya yang diunggah di kanal YouTube Zhafran Channel, Minggu (15/1/2023), Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan bagaimana ziarah kubur menjadi penyambung tali silaturahmi.
Baca Juga: Hukum Ziarah Kubur Menurut Cak Nun: Orang yang Mati Itu Terputus Amalnya
Jika ada seseorang yang sedang merantau, tiba-tiba dia rindu saudara atau keluarganya yang sudah meninggal, ia akan pulang kampung untuk ziarah ke kuburan orang yang dicinta.
Saat sedang pulang kampung itulah, orang itu juga aka bertemu saudara atau teman lainnya yang selama ini tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Akhirnya yang selama ini renggang, kembali menyatu.
"Sesungguhnya ziarah kubur adalah momen untuk menyambung tali silaturahmi. Siapa yang mau lapang rezekinya, mau dipanjangkan umurnya, maka hendaklah selalu menyambung tali silaturahmi," ujar UAS.
Baca Juga: Apakah Benar Perempuan Tidak Boleh Ziarah Kubur? Berikut Penjelasannya
Tidak heran mengapa ziarah kubur memberi banyak pelajaran. Selain pengingat mati dan memperkuat ibadah, makna dari ziarah kubur adalah menyambung silaturahmi, merekatkan yang retak, dan menyambung yang patah.