Menu


Hukum Ziarah Kubur Menurut Cak Nun: Orang yang Mati Itu Terputus Amalnya

Hukum Ziarah Kubur Menurut Cak Nun: Orang yang Mati Itu Terputus Amalnya

Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf

Konten Jatim, Surabaya -

Budayawan sekaligus tokoh ulama Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menerangkan hukum melakukan ziarah kubur. Cak Nun menyebut orang yang sudah meninggal dunia hanya terputus amalnya, namun doa orang yang mendoakan tetap terkabul.

“Nabi Muhammad berujar, kalau kamu sudah mati tidak bisa membuat bagus lagi amalnya, jadi terputus amalnya, bukan tidak terkabul doanya,” ujar Cak Nun, dikutip dari kanal YouTube CakNun.com, Sabtu (14/1/2023).

Baca Juga: Bertengger di 3 Besar, Cak Imin Mau PKB Kalahkan PDIP Hingga Gerindra

Sehingga, kata Cak Nun, mereka yang sudah meninggal dunia disebutnya sudah tidak bisa membuat amal duniawi lagi. Namun, siapapun orang yang mendoakan, tentu akan dikabulkan doanya.

“Jadi sudah tidak bisa bikin amal lagi, tapi masih dapat berkah dari gusti allah melalui 3 hal, kalau dulu pernah memberi sedekah yang sifatnya jariyah, lalu dia punya ilmu yang dipakai orang banyak bermanfaat, dan kalau punya anak mendoakan,” terang Cak Nun.

Baca Juga: Ingat Vlog Puan Saat Jokowi Ngadep Megawati? Ini Fakta di Balik Posisi Tempat Duduk, Hingga Ruang yang Dipakai Ketemuan

“Jadi tidak ada hukum bahwa kalau kamu mendoakan, itu tidak dikabulkan, itu tidak, jadi bukannya tidak terkabul doanya,” imbuhnya.

Cak Nun lantas mengindahkan pertanyaan penanya yang menanyakan seputar hukum melakukan ziarah kubur ke makam saudaranya.

“Jadi ya kamu ke sana saja (ke kuburan),” ujar Cak Nun.

Baca Juga: Alasan Ma’ruf Amin Minta PKB Tak Tinggalkan Politik Kiai, Ada Kaitannya Sama Gus Dur

Cak Nun lantas memberi contoh doa Rasulullah yang memang diperuntukkan bagi seluruh umatnya. Tentu apa yang disampaikan Rasulullah juga tak hanya berlaku untuk orang-orang terdekatnya.

“Doanya kanjeng nabi itu untuk semua muslim, muslimat, mukmin, mukminat, yang masih hidup atau yang sudah mati didoakan semuanya. Lah yang mengatakan tidak terkabul itu siapa? Dia stafnya Gusti Allah atau siapanya?,” ucap Cak Nun.

Lebih lanjut, Cak Nun menyebut orang yang mengklaim dikabulkan atau tidaknya doa seseorang itu sebagai golongan Firaun.

“Jadi kalimatnya bukan tidak terkabul doanya, tapi terputus amalnya karena sudah tidak bisa naik motor, tidak bisa jualan bakso, yang menyebut tidak terkabul doanya itu siapa?,” kata Cak Nun.

Baca Juga: Ngaku Ketahui Nama Capres di Kantong Megawati, Panda Nababan Pilih Bungkam Gegara Hal Ini

“Bapakmu, mabhmu itu masih ada, cuman dia ada di dimensi yang berbeda dengan kita. Kalau kamu sowan ke mbahmu itu bagus, sopan, dialem gusti Allah, berkah,” pungkasnya.