Ketua Bidang Politik Pusat Studi Literasi Komunikasi Politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menduga Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bakal memberikan tiket Capres untuk sang putri, Puan Maharani.
Megawati, kata Selamat, belajar dari kekurangan mantan Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto yang tidak menyiapkan putra dan putri mahkota.
Megawati baru bisa tampil sebagai figur politik setelah sekitar 25 tahun ayahnya lengser dari kursi kepresidenan.
”Mungkin bagi Megawati inilah to be or not to be. Jadi atau tidak jadi, sekaranglah waktunya menaikkan Puan dan Prananda,” papar mantan wartawan itu.
Selamat juga melihat, saat perayaan HUT ke-50, kursi Prananda ditempatkan berdampingan dengan Presiden Jokowi. Prananda juga menjadi semacam ketua penilai partai terhadap para kader PDIP untuk bakal capres 2024 mendatang.
Dia menegaskan bahwa kunci PDIP ada di tangan Megawati, Puan, dan Prananda.
”Bukan pada Jokowi maupun Ganjar. Megawati juga sudah membuat garis demarkasi, urusan penentuan capres ada pada dirinya secara mutlak,” bebernya.
Baca Juga: Ogah Mejeng Jadi Wapres Lagi, Ma'ruf Amin: Buat yang Muda Saja
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sebelum acara perayaan Bulan Bung Karno pada 1 Juni mendatang, Megawati dan Jokowi akan bertemu. Keduanya akan membahas berbagai persoalan. Mulai ancaman krisis ekonomi sampai persiapan pemilu.
”Persiapan pemilu ke depan agar tidak grusa-grusu,” ungkapnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024