Menu


dr. Zaidul Akbar: Berlebihan Perasaan Negatif dalam Rumah Tangga Bisa Ciptakan Masalah Besar

dr. Zaidul Akbar: Berlebihan Perasaan Negatif dalam Rumah Tangga Bisa Ciptakan Masalah Besar

Kredit Foto: YouTube/dr. Zaidul Akbar Official

Konten Jatim, Jakarta -

Pendakwah sekaligus praktisi pengobatan sunnah, dr. Zaidul Akbar menekankan pentingnya seseorang untuk memiliki keseimbangan emosi yang baik, termasuk untuk menjalani bahtera rumah tangga sebagai seorang suami dan istri.

dr. Zaidul menyebut, orang yang punya ketidakseimbangan emosi seperti mudah sensitif dan terlalu perasa, itu bisa menyebabkan masalah besar nantinya.

Ia lantas memberikan satu contoh.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Sarankan untuk Cari Fadhilah dari Ibadah yang Dilakukan

Misalnya, seorang pria dari kalangan biasa-biasa saja menikah dengan seorang wanita dari kalangan orang berada.

Dari contoh tersebut, sebagai seorang manusia yang merupakan mahluk perasa, sang suami bisa saja merasa terzalimi atau merasa harga dirinya tidak ada, meskipun sang istri tidak melakukan apa pun.

Hal-hal yang seperti itulah yang bisa menciptakan masalah besar dalam rumah tangga mereka, termasuk juga masalah kesehatan nantinya.

"Manusia itu kan perasa. Jadi kita menggunakan hati kita itu merasakan sesuatu," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip Konten Jatim pada Kamis (12/1/2023).

"Jadi ketika terlalu berlebihan perasaan-perasaan dalam sang suami tadi, yang mengakibatkan dia merasa terzalimi, meskipun istrinya tidak menzalimi atau tidak berbuat apapun, tapi perasaan itu terus ada dalam dirinya, dia merasa harga dirinya dia merasa terzalimi, nah ini jadi masalah nanti," ucapnya.

"Ini ketidakseimbangan emosi yang tidak didasari dengan syariat. Maka apakah akan ada masalah sampai ke masalah kesehatan? Saya katakan ada," ungkapnya.

Dari contoh tersebut, agar masalah tersebut bisa terselesaikan, maka sang istri dan suami harus tahu posisinya masing-masing di rumah tangga yang mereka jalani itu.

Baca Juga: Bagaimana Caranya Istiqomah Sholat Tahajud? Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

"Dan suami, dia punya izzah (harga diri) dan qawama (rasa tanggung jawab) atau muruah dia sebagai seorang kepala rumah tangga," bebernya.

"Jadi izzah itu muncul, maka nanti akan seimbang dia. Jadi ketika suami tadi dia menyadari izzah-nya qawama-nya sebagai seorang suami, kemudian dia terapkan itu dalam rumah tangganya, kemudian istrinya juga meletakkan dirinya pada posisi sebagai seorang istri maka insyaAllah itu akan jadi rumah tangga yang aman, damai, tenteram, sejahtera," tandasnya.