Hadits dhaif merupakan kategori hadits lemah di mana para ulama maupun cendekiawan Muslim lainnya belum bisa memastikan asal-usul hadits. Lantas, kenapa bisa terbentuk hadits dhaif?
Perlu diketahui bahwa selain hadits dhaif, terdapat 2 jenis hadits lain yang didasarkan oleh kualitasnya. 2 jenis hadits yang dimaksud di sini adalah hadits shahih yang isinya sudah bisa dibuktikan kebenarannya dan hadits hasan yang masih perlu pembuktian namun dapat dikatakan sudah jelas.
Baca Juga: Bingung Kulineran di Surabaya? Ke 5 Tempat Ini Saja!
Sementara hadits dhaif adalah hadits dengan kategori paling rendah, di mana ucapan yang terkandung di dalamnya belum bisa dibuktikan karena beberapa alasan, meskipun isinya sebenarnya masih boleh diamalkan dengan catatan tidak merugikan.
Melansir laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) pada Kamis (12/1/2023), terdapat setidaknya 2 alasan kenapa terbentuknya hadits dhaif. 2 alasan tersebut yaitu karena terputusnya sanad serta adanya kecacatan terhadap rawi.
Baca Juga: Legendaris! Ini 9 Masakan Khas Jawa Timur yang Selalu Dicari-Cari
Sanad dan rawi sendiri dapat dideskripsikan sebagai orang-orang yang meriwayatkan dan menyebarkan hadits di masa lampau. Namun, karena 2 alasan tersebut, hadits-hadits yang disebarkan justru malah menjadi dhaif dan belum bisa dibuktikan secara baik kebenarannya.
Selain itu, terdapat pula sejumlah alasan kenapa sanad dan rawi ini bisa menyebabkan munculnya hadits dhaif. Alasan-alasan ini umumnya berkaitan dengan sifat maupun kemampuan dalam membaca dan menghafal hadits.
Para rawi yang menyebarkan hadits dhaif bisa jadi mempunyai sifat sering berbohong, fasik atau sering berbuat dosa, kerap membuat perlakuan bid’ah atau menambah-nambahkan sesuatu yang tidak ada serta perilaku lain yang merugikan.
Baca Juga: Daya Tarik Malam Hari di Simpang Lima Gumul Kediri, Monumen Jawa yang Mirip Monumen Perjuangan Paris
Atau bisa jadi rawi mempunyai kemampuan yang kurang mumpuni dalam menghafal hadits. Ada kemungkinan rawi sering membuat kesalahan dalam melantunkan hadits, pelupa, dilanda keraguan atau memang seharusnya bukan menjadi orang yang dipercaya untuk menghafal hadits.
Inilah yang menjadi alasan kenapa munculnya hadits dhaif. Untuk itu, dianjurkan untuk tidak mempercayai hadits jenis ini secara berlebih dan amalan di dalamnya hanya dilakukan secukupnya.
Baca Juga: Berkenalan dengan Simpang Lima Gumul Kediri, Monumen yang Mirip Arc de Triomphe Paris