Menu


NasDem 'Menjelma' Antitesis Jokowi, Politikus PDIP: Mereka Ogah Terus-terusan Jadi Follower

NasDem 'Menjelma' Antitesis Jokowi, Politikus PDIP: Mereka Ogah Terus-terusan Jadi Follower

Kredit Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr

Konten Jatim, Surabaya -

Pernyataan Politikus NasDem, Zulfan Lindan yang menyebut Anies Baswedan sebagai antitesis dari Presiden Jokowi akhirnya menjadi cap bagi partai pengusungnya, NasDem.

Terus bergulir, NasDem pun ikut dinilai sebagai partai yang bertolak belakang dengan kekuasaan. Bahkan, sejumlah tokoh politik partai memandang NasDem sudah mutlak sebagai antitesis Jokowi.

Hal itu seperti yang disampaikan Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno. Ia menilai, NasDem yang telah mendeklarasikan Anies sebagai Capres, ingin memiliki peran dominan dalam kontes politik tanah air.

Baca Juga: Megawati Tanggapi Wacana Tiga Periode: Kalau Sudah Dua Kali,Ya Dua Kali Saja Pak Jokowi

“Kami melihat bahwa ada pergeseran orientasi dari NasDem melihat Indonesia ke depan, ini menairk karena ketika kita memegang fokus pada keberlanjutan maka politik antithesis seperti ini adalah disrupsi,” ujar Hendrawan dikutip dari Political Show, Selasa (10/1/2023).

Ia bahkan menyebut NasDem tak ingin lagi menjadi partai pengikut.

“Kami membaca nasdem ingin memiliki peran yg lebih besar dalam kontestasi politik Indonesia, nasdem tidak mau menjadi follower, sedang melakukan political opositions sebagai market leader lah istilahnya,” tandasnya.

Baca Juga: Beri Pujian ke Megawati, Jokowi Sindir Partai Lain: Tidak Grusa-Grusu Meski Nama Sudah di Kantong

Namun, Hendrawan menilai itu tindakan yang wajar. Apalagi, NasDem tentu saja ingin maju sebagai partai yang lebih besar.

“Mengambil keuntungan dari pengerak utama, dan itu sah-sah saja dalam politik,” ujarnya.

Kendati begitu, ia menyayangkan jika dunia politik Indonesia akhirnya akan dipenuhi dengan keberlanjutan politik antithesis yang terus berlawanan dengan pemimpin negara.

Baca Juga: Sindiran Partai yang Tak Deklarasi Kadernya, Megawati: BikinPartai Buat Apa?

“Tetapi sekali lagi, kami melihat ini dalam konteks tadi, bagaimana membayangkan indo ke depan keberlanjutan dll ketika muncul jadi, politik antitesis,” pungkasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan