Menu


Apakah Ruqyah Bisa Menggantikan Pengobatan ke Dokter? Berikut Penjelasannya

Apakah Ruqyah Bisa Menggantikan Pengobatan ke Dokter? Berikut Penjelasannya

Kredit Foto: iStock/Tatanata

Konten Jatim, Depok -

Apakah dengan melakukan ruqyah bisa menggantikan pengobatan ke dokter? Pertanyaan tersebut memang sering muncul bagi masyarakat yang skeptis dengan ruqyah. Terlebih, jika mereka mengetahui bagaimana sebenarnya metode ruqyah dijalankan.

Sebagai catatan, ruqyah adalah metode pengobatan dalam Agama Islam yang identik dengan mengusir makhluk gaib macam jin dan syaitan. Caranya adalah dengan membacakan doa, dzikir maupun ayat dalam Al-Qur’an kepada orang yang merasa terganggu oleh makhluk-makhluk tersebut.

Baca Juga: 3 Manfaat Utama Ruqyah: Tidak Hanya untuk Usir Jin

Kendati demikian, penerapan ruqyah sebenarnya lebih dari itu. Selain menjauhkan diri dari jin dan syaitan, ruqyah digunakan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ruqyah juga bisa memulihkan gangguan jiwa yang sedang dialami seorang Muslim.

Namun, pernyataan di atas memunculkan rasa skeptis terhadap orang-orang yang memang tidak begitu percaya terhadap pengobatan non-konvensional. Wajar saja, mengingat sejauh ini, ilmu medis sudah bisa membuktikan bahwa pengobatan ke dokter bisa menyembuhkan banyak sekali penyakit.

Baca Juga: Tata Cara Melakukan Ruqyah untuk Sembuhkan Penyakit

Lalu, jika demikian kasusnya, apakah ruqyah bisa menggantikan pengobatan ke dokter? Menyadur dari laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) pada Selasa (10/1/2023), jawaban singkatnya, bisa iya dan bisa tidak.

Meskipun dikabarkan memiliki sejumlah manfaat dalam penerapannya, kenyataannya tingkat kesuksesan ruqyah amat bergantung dengan kepercayaan seseorang terhadap metode ruqyah itu sendiri.

Semakin tinggi tingkat kepercayaan seseorang akan sembuh dari metode ruqyah, maka tingkat kesembuhan mereka akan dipercaya lebih tinggi pula. Ini dikarenakan orang tersebut akan tersugesti untuk bisa sembuh, dan tubuhnya akan berjuang untuk mengembalikan kondisi kembali normal.

Baca Juga: Kronologi Mardani Maming Terjerat Suap, dari Menjadi DPO Sampai Penjara 10 Tahun

Dan sebaliknya, jika mereka tidak memiliki tingkat kepercayaan tinggi untuk sembuh dengan ruqyah, maka bisa dipastikan bahwa tingkat kesembuhan mereka akan lebih rendah.

Ketika seseorang gagal sembuh dari penyakit yang diderita, hal tersebut bukan berarti ruqyah tidak efektif. Dan ketidaksembuhan seseorang dari sebuah penyakit juga belum tentu menandakan bahwa seseorang tidak percaya dan tidak bertaqwa kepada Allah SWT.

Baca Juga: Profil Mardani Maming, Ketua HIPMI Mantan Bupati Yang Terjerat Korupsi

Proses penyembuhan penyakit juga bisa dilakukan dengan metode yang lebih konvensional, dan itu tidak masalah. Karena, ini juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa seseorang melakukan ikhtiar dan berharap Allah SWT akan mengangkat penyakitnya.