Terjadi peningkatan jumlah pengunjung ke tempat wisata alam Gunung Bromo selama liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Bahkan, total kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo periode 25 Desember sampai 1 Januari 2023 tembus 11.669 orang.
Hal itu menurut Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, pelaporan, dan Kehumasan, Balai Besar Taman Nasional, Bromo, Tengger, dan Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat, seperti dikutip dari Republika.
"Khusus 24 Desember tidak dihitung karena terdapat libur Wulan Kapitu," katanya.
Baca Juga: Rute Lengkap dan Biaya ke Gunung Semeru dari Surabaya
Jumlah pengunjung yang meningkat membuktikan bahwa kawasan Gunung Bromo jadi pilihan untuk wisata, termasuk di luar masa liburan. Lantas, sudah pernahkah Anda ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru?
Bagi orang yang tertarik dengan aktivitas vulkanik, taman nasional ini tak boleh terlewatkan karena bisa menyaksikan asap dan abu yang asalnya dari Gunung Semeru, gunung berapi aktif dengan ketinggian 3.676 mdpl.
Baca Juga: Legenda Jawa Gunung Semeru, Digendong Dewa Wisnu dalam Kepercayaan Hindu
Mengutip laman Wonderful Indonesia, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki lautan pasir seluas 10 km yang disebut Tengger, tempat dimana empat anak gunung berapi baru berada.
Namun, dari deretan gunung tersebut, hanya Gunung Bromo satu-satunya yang masih aktif. Temperatur di puncak Gunung Bromo berkisar 5-18 derajat Celcius.
Adapun, di sana akan ditemui berbagai objek wisata, baik itu aktivitas outdoor maupun wisata religi. Akses ke lokasinya juga cukup mudah dipahami, berikut rinciannya:
Lewat Udara
Baca Juga: 7 Lokasi Wisata Populer nan Indah di Gunung Semeru, Jangan Menoleh di Tanjakan Cinta
Kita dapat menggunakan maskapai Sriwijaya Air yang memiliki jadwal penerbangan ke Kota Malang sebanyak dua kali dalam sehari. Maskapai lainnya seperti Citilink dan Batik Air juga bisa digunakan karena punya penerbangan dari Jakarta ke Surabaya setiap harinya.
Lewat Darat
Kita juga bisa menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melalui jalur darat dengan menempuh jalur Probolinggo, tepatnya melalui desa Ngadisari. Atau, dapat mengambil jalur timur laut melalui Pasuruan, tepatnya melalui desa Tosari. Pilihan jalur terakhir yang cukup menantang adalah melalui Ngadas.
Jalur paling populer dan yang paling mudah adalah melalui Probolinggo, terutama jika menggunakan moda transportasi umum bus. Rute Wonokitri adalah rute terdekat dan termudah jika berangkat menggunakan kendaraan pribadi dari arah Surabaya berkisar 5 jam perjalanan.
Begitu tiba di daerah pedesaan tersebut, kita harus menyewa kendaraan 4x4 untuk memasuki jalur terjal menuju ke Gunung Bromo.
Baca Juga: Megawati ‘Turun Gunung’ di Pilpres 2024, Pengamat: Udah Bukan Eranya
Sebagian besar grup wisata dari Surabaya menginap di sejumlah hotel di Tretes. Selain pilihan hotelnya cukup banyak, tempat ini juga dekat dengan bandara.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024