Pada Senin (9/1/2023), Aremania, para fans dari klub sepak bola asal Malang, Arema FC, akan mengadakan 100 hari Tragedi Kanjuruhan. Dalam kurun waktu tersebut, apa saja yang sudah terjadi mengenai kasus ini? Dan bagaimana nasib keluarga serta kerabat korban?
Menyadur berbagai sumber, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa yang mengguncang dunia persepakbolaan Indonesia, di mana sekitar 135 suporter Aremania meninggal pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 silam.
Baca Juga: Apakah Ruqyah Diperbolehkan dalam Agama Islam? Begini Penjelasan NU
Terdapat sejumlah spekulasi mengenai penyebab meninggalnya korban. Namun, berdasarkan temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diterbitkan pada 17 Oktober 2022 lalu, terdapat setidaknya beberapa hal yang menjadi alasan di balik tragedi ini.
Semua elemen dalam peristiwa mengenaskan ini sama-sama salah karena telah gagal dalam mengikuti protokol yang seharusnya diikuti.
Baca Juga: Apa Itu Ruqyah? Pengobatan Menggunakan Doa, Dzikir Dan Ayat Al-Qur’an
Suporter salah karena masuk ke lapangan, PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) salah karena meminta penayangan pertandingan di malam hari, pihak kepolisian dan keamanan salah menembakan gas air mata dan PSSI maupun Panitia Penyelenggara (Panpel) salah tidak bisa menyelenggarakan laga dengan baik.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO