Baru-baru ini, ramai perbincangan hengkangnya Rian Mahendra, mantan Direktur PO Operasional dari perusahaan jasa bus angkutan milik Haji Haryanto alias sang ayah, PO (Perusahaan Otobus) Haryanto. Pasalnya, Rian yang telah bekerja lebih dari 19 tahun mengembangkan perusahaan populer di bidangnya itu dipecat dengan alasan yang tak mau dibeberkan Rian.
Menurutnya, perusahaan dan keluarga adalah hal yang berbeda sehingga tak menutup kemungkinan ia dipecat dari perusahaan itu. “Kalau Bapak, sebagai pimpinan perusahaan, udah enggak berkenan gue di sana, ya sudah,” katanya dalam unggahan YouTube PO Haryanto Official pada Rabu (28/12/2022).
Rian juga mengaku kini sedang beristirahat dan sudah “sembuh” dari masa-masa yang disebutnya “down” selama 5 bulan sejak Agustus-Desember 2022. “Kemarin benar-benar pengin berhenti bersosial media karena malas dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama, memuakkan juga buat gue … Jadi 5 bulan itu gue anggap, apa ya, masa-masa down gue, lah,” sambungnya.
Baca Juga: Polemik Perpu Cipta Kerja: Benarkah Libur Cuma Sehari dalam Seminggu?
Sangat akrab dengan Rian selama 19 tahun lebih lamanya, lantas, seperti apa perkembangan PO Haryanto yang berdiri 20 tahun yang lalu ini?
Mengutip berbagai sumber berbeda, PO Haryanto yang dijalankan oleh PT Haryanto Motor Indonesia merupakan sebuah perusahaan jasa angkutan penumpang darat dan pariwisata yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah.
Awalnya, perusahaan ini didirikan Haji Haryanto yang berasal dari Kudus pada 2002, setelah purna bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad TNI Angkatan Darat, Tangerang. Dulunya, ia adalah tentara dengan kerjaan sampingan sebagai agen tiket bus.
H. Haryanto pun mendapat pinjaman bank dan membeli enam bus, untuk digunakan armadanya pada rute Cikarang-Cimone.
Hingga saat ini, PO Haryanto sudah punya banyak jaringan trayek di Pulau Jawa dan Madura yang termasuk dalam beberapa divisi:
- Muria Raya
- Solo
- Madura
- Wonogiri
- Purwodadi dan Cepu
- Bojonegoro
- Malang
- Patas
- Pariwisata
Ciri khas PO Haryanto ialah digunakannya skema warna badan bus yang meriah dan beragam serta mengangkat potensi pariwisata Kudus. Ikon bus-bus Haryanto ialah Masjid Menara Kudus yang ditempel di bodi samping bus.
Baca Juga: Dinilai Merugikan, Apa Alasan Jokowi Terbitkan Perpu Cipta Kerja?
PO Haryanto juga mempunya klub penggemar bus, Haryanto Mania, yang didirikan pada 2009. Klub ini menampung aspirasi dari penumpang dan penggemar setia PO Haryanto. Rian Mahendra pun selama ini memantau dan mengasuh langsung klub yang punya lebih dari 150 anggota di Facebook dan berguna menyalurkan kritik, saran, dan aspirasi itu.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO