Menu


Dokter Tifa Kaitkan Kegagalan Mencari Investor untuk Proyek IKN Jokowi Dengan Perang Dunia Ketiga: Ini Sudah Gejala

Dokter Tifa Kaitkan Kegagalan Mencari Investor untuk Proyek IKN Jokowi Dengan Perang Dunia Ketiga: Ini Sudah Gejala

Kredit Foto: Instagram/Tifauzia Tyassuma

Konten Jatim, Jakarta -

Dokter Tifauzia Tyassuma atau yang akrab disapa Dokter Tifa meyakini bahwa proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan terhambat karena investor.

Pasalnya, dari Rp540 triliun dana yang dibutuhkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 80 persen dana akan dibantu oleh investor.

Menurut Dokter Tifa, permasalahan ekonomi saat ini membuat sejumlah negara juga akan menahan diri untuk menjadi investor di proyek besar tersebut.

“Negara-negara lain yang diharapkan menjadi investor sedang berjibaku untuk menuntaskan persoalan ekonomi akibat pandemi dua setengah tahun ini,” ucap Dokter Tifa dikutip KontenJatim dari kanal YouTube-nya pada Kamis (05/01/2023).

Baca Juga: Deretan Kontroversi Dokter Tifa: Suruh Putri Anies Berhijab

Selain karena permasalahan ekonomi dunia yang tak stabil karena pandemi, Dokter Tifa pun percaya bahwa sejumlah negara tengah menahan uangnya untuk perang dunia ketiga.

Ia pun secara jelas menyebutkan bahwa negara-negara tersebut berasal dari Eropa dan Amerika.

Dokter Tifa meyakini bahwa perang dunia ketiga menjadi salah satu faktornya karena ia percaya bahwa perang dunia ketiga telah dimulai.

“Jelas terlihat setelah satu tahun perang dunia ketiga ini dimulai, kick of perang dunia ketiga di 24 Februari tahun 2022 ini,” ucapnya.

Dengan adanya perang, mantan pegawai di Unit Clinical Epidemiology dan Evidence Based Medicine (CEEBM) FKUI-RSCM itu menyebutkan akan ada sejumlah modal yang dibutuhkan untuk perluasan wilayah perang.

“Kan sudah jelas gejala akan terjadi perluasan perang, setidaknya di Eropa di tahun 2023 dan itu membawa dampak yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga: Dulu Condong ke Anies Baswedan, Kini Dokter Tifa Mantap Ingin Prabowo Jadi Presiden

Selain modal untuk perluasan wilayah perang, ia pun menyebutkan persiapan lainnya yang dibutuhkan untuk pengadaan alat perang. Oleh karena itu, negara mungkin akan menahan dananya untuk kepentingan pribadi.

“Negara-negara tersebut pasti menahan uangnya untuk menjadi modal bagi pemulihan ekonomi di negara masing-masing,” ungkapnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024