Menu


Apa Itu Elektabilitas? Dan Seberapa Penting Elektabilitas dalam Pemilu?

Apa Itu Elektabilitas? Dan Seberapa Penting Elektabilitas dalam Pemilu?

Kredit Foto: Pexels/Tara Winstead

Konten Jatim, Depok -

Elektabilitas merupakan kata yang semakin sering didengar menjelang Pemilihan Umum (Pemilu), baik itu skala daerah maupun skala nasional. Sebenarnya, apa itu elektabilitas? Dan apakah elektabilitas cukup penting dalam Pemilu?

Jika mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), elektabilitas secara sederhana memiliki makna sebagai "keterpilihan" Sementara dalam politik, elektabilitas dapat diartikan sebagai "kemampuan atau kecakapan untuk dipilih menduduki suatu jabatan dalam pemerintahan".

Baca Juga: Profil Prabowo Subianto, Jenderal Bintang 3 Yang Paham Seluk-beluk Pemi

Jadi, di sini bisa disimpulkan bahwa elektabilitas merupakan penilaian publik terhadap tokoh politik akan kemampuan serta kecakapan mereka dalam berpolitik, sehingga dianggap layak untuk menjadi pemimpin di wilayah mereka.

Umumnya, elektabilitas bisa diketahui oleh publik karena terdapat lembaga survei yang mengadakan survei untuk mengetahui tingkat elektabilitas tokoh politik. Tiap lembaga survei memiliki indikator berbeda-beda terkait kelayakan seorang tokoh dalam menjadi pemimpin.

Baca Juga: Jenis-jenis Talak Ketika Pasangan Muslim Berpisah Satu Sama Lain

Bagi masyarakat umum, elektabilitas itu sama dengan popularitas. Dan kenyataannya, hal tersebut memang bisa dibilang berjalan beriringan. Namun, di saat yang bersamaan, terdapat satu perbedaan penting di antara elektabilitas dan popularitas.

Kata elektabilitas mengacu kepada kemampuan seseorang, sementara popularitas adalah seberapa diketahui orang tersebut. Hanya karena seorang tokoh populer, belum tentu dirinya memiliki kepemimpinan yang tepat untuk negara. Sementara orang yang mampu dan cakap perlahan akan dikenal masyarakat luas.

Lantas, apakah elektabilitas penting dalam Pemilu? Jawabannya ada di antara iya dan tidak. Elektabilitas bisa menjadi indikator terkait cocok atau tidaknya tokoh politik untuk menjadi pemimpin, namun tidak selalu bisa dijadikan acuan mutlak.

Baca Juga: 6 Dalil Talak dalam Al-Qur'an, Mulai dari Masa Iddah Sampai Rujukan

Diambil dari beberapa sumber berbeda pada Jumat (30/12/2022), elektabilitas sendiri terkadang dipengaruhi juga dengan penilaian subjektif seseorang di suatu wilayah. Ini menyebabkan ada potensi tokoh politik memiliki elektabilitas tinggi di wilayah spesifik.

Namun, elektabilitas juga didasari berdasarkan rekam jejak tokoh politik di masa lampau, khususnya dalam memimpin serta kebijakan yang pernah dia buat. Tentunya ada banyak masyarakat yang menilai tokoh politik bukan dari latar belakang dan kesamaan daerah.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Talak dalam Agama Islam? Begini Penjelasannya

Untuk itu, elektabilitas tidak bisa dianggap tidak penting oleh Partai Politik (Parpol) jelang Pemilu. Tetapi, sebaiknya juga jangan terlalu berpatok ke elektabilitas karena hasil di lapangan bisa jadi berbeda dengan survei.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan