Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terus mendapatkan kritik dari sejumlah kalangan terkait dengan ucapannya mengenai OTT yang dilaksanakan oleh KPK.
Mengutip Genpi.co pada Minggu (25/12/2022), kritik kali ini datang dari mantan aktivis reformasi 1998 Ubedilah Badrun. Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan dinilai sebagai merupakan narasi ganda yang berbahaya.
Baca Juga: Ingin Dapatkan Suara Rakyat Jawa Timur, Pengamat: Anies Perlu Khofifah
“Mohon narasi tersebut bermakna ganda dan berbahaya bagi pembangunan kesadaran etik berbangsa dan bernegara,” ujar Ubedilah Badrun ketika diwawancara.
Ubedilah Badrun menganggap kalau OTT merupakan salah satu upaya menghadirkan pemerintahan yang baik dan diinginkan masyarakat. Ini disebabkan karena narasi tersebut terkesan memiliki dua makna. Di satu sisi menghendaki kebaikan tentang pentingnya digitalisasi birokrasi.
Baca Juga: Pengamat: Penggeledahan Kantor Khofifah Bukan Untuk Jegal Anies
Meski demikian, apa yang Luhut Binsar Pandjaitan katakan malah terkesan menolak OTT yang dilakukan lembaga antirasuah, membuat banyak pihak mengernyitkan dahi.
“OTT merupakan otoritas KPK sebagai penegakan hukum. Hal tersebut adalah bagian penting dari pemberantasan korupsi yang memiliki efek jera,” kata dia.
Dirinya juga menegaskan bahwa narasi Luhut Binsar Pandjaitan sangat berbahaya lantaran terkesan membolehkan praktik korupsi. Ini dikarenakan Menko Marves ini sempat mengatakan "kalau mau bersih di surga saja". Narasi tersebut tidak etis disampaikan pejabat negara, apalagi disampaikan dihadapan publik.
Baca Juga: Alasan Pemerintah Selalu Ikuti NU Ketika Puasa Menurut Zulfan Lindan
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan