Menu


Cak Nun: Hati-hati! Dulu Orang Perang untuk Membunuh Fisik, Sekarang Mental

Cak Nun: Hati-hati! Dulu Orang Perang untuk Membunuh Fisik, Sekarang Mental

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menyebut perbedaan perang antara zaman dahulu dengan sekarang. Jika dulu orang berperang untuk saling membunuh fisik, sekarang justru perang mental.

Cak Nun atau yang kerap disapa Mbah Nun itu lantas mencontohkan kisah Firaun. Katanya, ketika di zaman Firaun, orang beramai-ramai membunuh bayi laki-laki.

Namun sebaliknya, sekrang justru yang dibunuh adalah karakter kelelakian.

Baca Juga: Geledah Ruang Kerja Khofifah hingga Emil Dardak, Firli Bahuri: KPK Tidak Pandang Bulu

“Sebelum kita ngomong tingkat medan perang, kalau zaman firaun itu yang dibunuh bayi lak-laki, sekarang yang dibunuh adalah kelelakian,” terang Cak Nun, dikutip melalui kanal YouTube Ngaji Bareng, Sabtu (24/12/2022).

“Kalau dulu perang itu adalah memusnahkan orang, itu dari perang dunia I dan perang dunia II, Belanda datang ke sini, Jepang, Postugis, itu adalah medan perang fisik,” beber Cak Nun.

Namun perang dengan bermodal fisik untuk saat ini tak lagi dibutuhkan. Sebab, kata Cak Nun, yang dijajah adalah pikiran, kreativitas, mental, dan kepercayaan diri seseorang.

Baca Juga: Tersebar Isu Digoda Masuk Kabinet, Wasekjen PKS: Mustahil, Cukup Fokus ke Pemenangan

“Sekarang tidak diperlukan lagi, sebab yang dijajah sekarang pada anda itu bukan fisikmu, tapi pikiranmu, kreativitasmu, mentalmu, kepercayaan dirimu, dan relatif sudah berhasil beberapa puluh tahun ini,” kata Cak Nun.

Cak Nun kemudian memberi permisalan sejumlah public figure yang dengan sengaja memamerkan diri di panggung hiburan. Menurut Cak Nun, mereka seakan-akan kehilangan jati diri.

“Angger kowe wes mlebu tv (tiap kamu masuk tv), dalam waktu setahun kowe wes langsung melambai (kamu sudah langsung melambai), karena di situ tidak lagi dipentingkan kelelakian dan keperempuanan,” ucap Cak Nun.

Baca Juga: Ditanya Soal Barang Bukti yang Diambil KPK di Kantor Gubernur Jatim, Khofifah dan Sekda Adhy Punya Jawaban yang Berbeda

“Dan puncaknya adalah sekarang di beberpaa negara diperkenankan perkawinan sejenis, lanang dengan lanang,” sambungnya.

Karena itu, Cak Nun berujar supaya generasi sekarang tak terhasut dengan beragam jalur pembunuhan mental dan karakter. Apalagi jika kondisi tersebut membuat keimanan seorang goyah.

“Jangan sampai mentalmu terbunuh, jangan sampai iman dan kepercayaan dirimu terbunuh, terutama unsur ketuhanan dalam dirimu,” pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO