Politikus senior Panda Nababan menyoroti momen pelantikan Yudo Margono sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 19 Desember lalu. Laksamana Yudo resmi menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Panda pun fokus mengomentari pola pergantian Panglima TNI dari masa ke masa. Ia menyebut bahwa giliran itu terjadi setiap dua kali perputaran.
Misalnya dimulai dari masa jabatan Jenderal Gatot Nurmantyo sejak 2015 hingga 2017, ia merupakan TNI Angkatan Darat (TNI AD).
Baca Juga: Dituding Dukung Anies Baswedan, Hanura di Hadapan Jokowi: Media Sosial Gila, Pidato Saya Dipelintir
Kemudian dilanjut oleh Marsekal Hadi Tjahjanto yang merupakan jebolan TNI Angkatan Udara (TNI AU), lalu Jenderal Andika Perkasa TNI AD.
“Dan memang dalam giliran itu kan ada rumus dua kali AD, kemudian baru dari AL atau AU, jadi bukan sekali rolling gitu,” ujar Panda melalui podcast di kanal YouTube Total Politik, dikutip Kamis (22/12/2022).
“Kalau AD dapat dua kali, setelah itu AL, nanti abis ini dua kali lagi AD, itu rumus, pola umum pergantian panglima TNI,” ujar Panda.
Baca Juga: Tak Hanya di Era Jokowi, Isu Tiga Periode Juga Sempat Digemakan Pada Masa Pemerintahan SBY
Terkait dengan nama-nama yang terus bergilir menggantikan panglima lama, Panda mengaku optimis. Ia yakin kandidat di tubuh TNI banyak yang potensial.
“Mereka jagoannya banyak, artinya cukup. Kita nggak terlampaui khawatir siapa penggantinya,” ucapnya.
“Dan kita lihat TNI-Polri ini kan solid, kompak lah,” sambungnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024