Solstis merupakan periode dalam 1 tahun di mana jalur tampak Matahari ada di posisi terjauh baik itu di posisi utara atau maupun posisi selatan dari khatulistiwa Bumi. Melansir situs Britannica yakni di www.britannica.com pada Selasa (20/12/2022), Peristiwa ini biasanya terjadi 2 kali dalam setahun baik itu di musim panas maupun di musim dingin.
Di musim panas, fenomena solstis akan terjadi biasanya di sekitar tanggal 20 Juni atau 21 Juni. Pada periode ini, matahari akan bersinar lebih lama di sejumlah wilayah. Matahari akan terbit lebih cepat dan nantinya akan terbenam lebih lambat.
Baca Juga: Profil KCIC, Perusahaan di Balik Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Fenomena solstis juga akan terjadi di musim dingin, berkisar tanggal 21 Desember atau 22 Desember. Tetapi, berlawanan dengan solstis di musim panas, matahari dalam solstis di musim dingin justru akan bersinar lebih sebentar. Matahari akan terbit lebih lambat dan akan terbenam lebih cepat.
Pada titik balik matahari dalam musim panas di Belahan Bumi Utara, Kutub Utara miring sekitar 23,4° (23°27´) ke arah Matahari. Dan di musim dingin, Kutub Selatan miring sekitar 23,4° ke arah Matahari. Pada hari titik balik matahari musim panas di Belahan Bumi Selatan ini, sinar matahari vertikal bergerak maju ke posisi paling selatan.
Baca Juga: Kenapa Dibangun Kereta Cepat Jakarta Bandung?
Selain kepada fenomena di atas, istilah solstis juga digunakan kepada peristiwa di mana salah satu dari dua titik deviasi terbesar ekliptika, yaitu jalur tahunan Matahari yang tampak, dari garis ekuator langit.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO