Menu


Bela Anies yang Dituding Curi Start Kampanye, PKS Balik Sentil Bawaslu soal Presiden Endorse Capres: Apakah Itu Etis?

Bela Anies yang Dituding Curi Start Kampanye, PKS Balik Sentil Bawaslu soal Presiden Endorse Capres: Apakah Itu Etis?

Kredit Foto: PKS/Donny

Konten Jatim, Jakarta -

Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid ikut berkomentar soal pernyataan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menyebut bahwa Anies Baswedan telah mencuri start kampanye.

Kholid menilai, Eks Gubernur DKI Jakarta itu tak bisa disebut curi start kampanye karena dia belum secara sah ditetapkan menjadi calon presiden (capres), dan bahkan belum memenuhi persyaratan.

"Kami menghormati keputusan Bawaslu, karena memang tugas Bawaslu menegakkan aturan main yang adil dan proporsional. Namun demikian, harus dipahami bahwa Pak Anies Baswedan belum resmi sebagai capres, karena beliau secara resmi belum memenuhi persyaratan sebagai capres karena belum memenuhi tiket PT 20 persen," ujar Kholid dikutip dari Warta Ekonomi, Minggu (18/12/2022).

Baca Juga: 'Didukung Jin Iprit pun Akan Diterima, Cita-citanya Berkuasa', Mantan Atasan Anies: Saya Lihat Gerak-geriknya saat Jadi Staf Saya

Ia lantas memberikan saran kepada Bawaslu, supaya turut memperhatikan para pejabat publik yang sibuk urus pencapresan.

Kholid bahkan menyinggung, bahkan ada kepala negara dan kepala pemerintahan yang sibuk untuk endorse pejabat untuk menjadi capres.

"Apakah itu etis?" tanyanya.

Mengenai tudingan Anies mencuri start kampanye, Kholid menyampaikan bahwa Anies saat ini bukanlah sosok pejabat, melainkan hanya rakyat biasa.

Anies, kata Kholid, hanyalah warga biasa yang mendapatkan dukungan masyarakat dan tak sepantasnya dinilai mencuri start.

"Pak Anies sendiri sudah berakhir sebagai Gubernur DKI. Jadi beliau ini sebagai warga biasa yang mendapat dukungan masyarakat. Jadi, tidak tepat kalau dikatakan curi start kampanye," jelas Kholid.

Baca Juga: Beberkan Sempat Ingin Foto Bersama di Pernikahan Kaesang-Erina, Anies: Saya Semula Mau

Karena itu, penilaian soal Anies ini dianggap sangat subjektif dan justru memperlihatkan ketidakadilan Bawaslu dalam bersikap.

Sebelumnya diketahui, Bawaslu sendiri menilai kegiatan safari politik Anies selama di Aceh kurang etis, bahkan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu dianggap melakukan kampanye terselubung untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan AB (Anies Baswedan) dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis, telah melakukan aktivitas kampanye terselubung dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai capres dalam Pilpres 2024," ujar anggota Bawaslu, Puadi.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.