Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid buka suara soal isu yang beredar bahwa mereka bakal meninggalkan Anis Baswedan.
Kholid menegaskan, PKS masih berkomitmen dalam Koalisi Perubahan bersama tiga partai politik (parpol) yakni Partai NasDem dan Demokrat, yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kami on the track di Koalisi Perubahan. Ibarat puasa Ramadhan, saat ini kita sudah masuk itikaf 10 hari terakhir menyambut terlihatnya hilal untuk diumumkan keputusannya," kata Kholid kepada wartawan, Jumat (16/12/2022).
Baca Juga: Anies Sudah Safari Politik, Pesan Pengamat ke Bacapres Lain: Harus Berani Lepas Jabatan Jika Ingin Segera Kampanye
Dengan kata lain, Kholid membantah, berbagai isu dan informasi soal PKS yang akan cabut dari Koalisi Perubahan dan tidak mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.
Justru sebaliknya, Kholid menegaskan, proses penyatuan PKS dalam Koalisi Perubahan semakin solid di internal partai dengan nomor urut 8 ini.
Sebelumnya, informasi soal PKS yang akan cabut dari Koalisi Perubahan cukup santer, termasuk ketika PKS dikabarkan bakal kembali bersama Gerindra di Pemilu 2024, sebagaimana disampaikan Presiden PKS Ahmad Syaikhu beberapa waktu lalu.
Bahkan dikabarkan, PKS juga sempat akan ditawarkan posisi menteri bila keluar dari Koalisi Perubahan dan tidak jadi mengusung Anies Baswedan.
Sebagaimana disampaikan pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, dia mengakui, informasi soal ini memang sudah santer, walaupun hanya beredar di kalangan terbatas.
Informasi itu, termasuk kabar PKS yang ditawari menteri agar tidak mendukung Anies Baswedan.
Baca Juga: Bawaslu Sebut Anies Curi Start Kampanye, NasDem: Peserta Belum Ada, Stadium Masih Tutup, Apa yang Mau Dicuri?
"Ini informasi spekulatif memang, tapi terkonfirmasi di sejumlah pihak. Bahwa tawaran itu sudah sempat diajukan, walaupun akhirnya ada catatan kritis dari PKS," ucap Umam.
Namun hal itu, menurut dia, sangat berisiko bagi PKS bila menerima tawaran tersebut, dan terbukti, ternyata Majelis Syuro PKS sudah membantah isu PKS akan keluar dari Koalisi Perubahan tersebut.
"Ini artinya tawaran menteri tersebut ditolak, demi menjaga pemilih loyal PKS," katanya.
Dia menilai, partai politik termasuk yang oposisi kembali akan tetap bersikap rasional, karena bagaimanapun juga keputusan apapun jelang Pemilu 2024, akan menentukan masa depan partainya.
"Sekali salah menentukan pilihan, maka implikasinya cukup panjang, termasuk untuk PKS akan sangat destruktif kalau salah pertimbangan," imbuhnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan