Menu


Refly Harun Bicara soal Kemungkinan Anies Dijegal untuk Maju di Pilpres: Pasti Akan Ada Gelombang Kemarahan dari Rakyat

Refly Harun Bicara soal Kemungkinan Anies Dijegal untuk Maju di Pilpres: Pasti Akan Ada Gelombang Kemarahan dari Rakyat

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik Refly Harun menanggapi salah satu komentar warganet soal kemungkinan Anies Baswedan dijegal dan tak dapat mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, jika hal itu terjadi, maka tentu saja akan muncul gelombang kemarahan dari rakyat.

Namun, Refly tidak bisa memastikan apakah gelombang yang terjadi itu spektrumnya besar atau kecil.

Baca Juga: Blak-blakan Dukung Capres yang Jauh dari Kekuasaan Istana, Refly Harun: Apa Saya Akan Terus Endorse Anies? Ya Belum Tentu Juga

"Ya pasti akan ada gelombang dari rakyat, gelombang kemarahan," paparnya melalui kanal YouTube Refly Harun, dikutip Selasa (13/12/2022).

"Tapi apakah gelombang itu besar atau kecil ya kita lihat nanti," ungkapnya.

"Saya tidak bisa mengatakan ada gelombang yang besar atau gelombang yang kecil, karena semakin Anies dekat dan dicintai, semakin dia merepresentasikan harapan, maka gelombang itu akan makin membesar," terangnya.

Lebih lanjut, ahli hukum tata negara itu menyebut, semakin Anies merepresentasikan harapan rakyat, maka semakin tinggi pula gelombang kemarahan yang bisa terjadi.

Namun sebaliknya, apabila ia hanya dianggap sebagai capres biasa, maka gelombang amarah pun akan biasa-biasa saja.

"Tapi kalau Anies hanya dianggap ya cuma sekedar calon presiden saja yang akan berhadapan dengan Ganjar, berhadapan dengan Prabowo, maka mungkin gelombangnya biasa-biasa saja," jelasnya.

Baca Juga: Beberkan Cara Jitu Ketahui Capres yang Didukung Oligarki, Refly Harun: Track Record Akan Membuktikan

Diketahui bahwa Anies telah dideklarasikan sebagai bacapres yang diusung oleh Partai NasDem.

Partai besutan Surya Paloh itu tidak bisa mengusung Anies sendirian, pasalnya NasDem sendiri masih belum bisa memenuhi presidential threshold 20 persen, maka dari itu diperlukan koalisi dengan partai lain.

Untuk saat ini, NasDem telah melakukan konsolidasi dengan PKS dan Partai Demokrat.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024