Budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun menjelaskan perbedaaan antara pemilih pemimpin modern dantradisional dalam gelaran pemilihan umum (Pemilu).
“Pemilih tradisional itu ya pejah gesang nderek, wetan kali kulon kali di tengah-tengah jalannya kereta ya,” ujar Cak Nun, dikutip dari kanal Glondhong Channel pada Selasa (13/12/2022).
“Besok mati sekarang mati, pokoknya memilih Gus Dur, Gus Dur tidak memilu ya tidak ikut,” sambungnya.
Baca Juga: Konsep Maiyah Yang Diusung Cak Nun, Penuh Kehangatan dan Kebersamaan
Pemilih tradisional menurut Cak Nun artinya pemilih yang mengutamakan kesetiaan daripada faktor lainnya.
“Pemilih tradisional artinya pemilih yang andalannya adalah kesetiaan, jelek bagus, mati hidup, dia, itu yang disebut tradisional,” ucapnya.
Berbeda dengan pemilih tradisional yang berpaku pada kesetiaan, pemilih modern mendasarkan pilihan pada selera.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024