Emha Ainun Najib atau Cak Nun mengaku miris dengan keberlangsungan partai politik (Parpol) Indonesia. Budayawan itu menyebut Parpol di Indonesia sudah tidak sehat.
Ia mempermisalkan dua parpol yang berbeda kubu atau suara dalam gelaran pemilihan umum (Pemilu).
Katanya, jika salah satu parpol hancur, maka yang lain pasti akan senang menyaksikan kehancuran parpol tersebut.
Baca Juga: Antara Istighfar atau Ucapan Syukur, Mana Yang Lebih Baik? Ini Jawaban Cak Nun
“Jadi, Golkar itu kalau PDIP hancur senang atau sedih? PDIP kalau Gerindra hancur senang apa sedih? dan semua pihak akan seneng kalau pihak lainnya hancur, itulah Indonesia sekarang,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Ngaji Bareng pada Minggu (11/12/2022).
Ayah dari vokalis grup band Letto itu pun mengibaratkan negara sebagai tubuh manusia. Jika salah satu anggota tubuh tersakiti, maka mulut akan bersuara dengan mengeluhkan rasa sakit itu.
“Katanya orang satu keluarga, satu umat itu seperti satu badan, yang saling menguatkan, kalau kaki terantuk batu merasa sakit siapa yang berteriak? pernah kakinya berteriak?,” ucap Cak Nun.
Baca Juga: Cak Nun Beberkan Pentingnya Prinsip Pemaknaan: Dalam Kehidupan Sehari-hari Harus Selalu Memaknai
“Yang berteriak siapa? mulutnya,” sambungnya.
Lantas ia menyayangkan hal yang berbeda justru terjadi di dunia politik nasional. Jika yang lain tersakiti, hancur, maka yang lain bergembira dengan kemenangannya.
“Tapi di Indonesia tidak menyatu, saling menyakiti dan mensyukuri kesakitan orang lain,” ujar Cak Nun.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan