Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung melontarkan pernyataan menarik terkait pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep bersama dengan calon istrinya, Erina Gudono yang akan berlangsung pada Minggu (11/12/2022).
Rocky Gerung mengatakan kalau dalam pernikahan yang penuh nuansa Jawa tersebut, suasana pernikahan keduanya justru malah mendekati suasana di Palestina. Hal ini mengacu kepada banyaknya kendaraan militer beserta para personil militer yang berada di sekitar lokasi pernikahan Kaesang-Erina di Hotel Grand Ambarrukmo, Yogyakarta.
"Sebetulnya ada ketegangan, sehingga akhirnya pengamanan di sekitar lokasi pernikahan saya kira di dua kali lipatkan," tutur Rocky Gerung dalam kanal YouTube pribadinya pada Jumat (9/12/2022) kemarin.
Yang dimaksud ketegangan oleh Rocky Gerung adalah karena adanya peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Astana Anyar, Bandung. Terdapat kekhawatiran adanya potensi kekerasan yang nantinya akan terjadi saat pernikahan berlangsung, sehingga banyak personil militer beserta kendaraan militer diturunkan untuk menjaga lokasi pernikahan.
Baca Juga: Surya Paloh Tidak Datang Ke Pernikahan Kaesang, Rocky Gerung: Ini Mau Ngehindar?
"Sebetulnya, pasti semua orang yang datang ke sana akan menimbang-nimbang apakah aman untuk datang? Jawabannya tentu aman, karena dilipatgandakan pengamanan di sana. Pak Kapolri akan ada di situ, Panglima TNI akan di situ," ujar Rocky Gerung.
Meskipun begitu, yang menjadi sorotan Rocky Gerung adalah makna dari pernikahan Kaesang-Erina sendiri, karena isu pernikahan ini sudah bergaung lama sejak sebulan yang lalu. Dirinya mengatakan, saat ini banyak masyarakat Indonesia yang sedang gelisah terkait masa depan politik negara.
"Nanti akan ada komentar soal siapa ketemu siapa, siapa yang disalami, siapa yang kasih komentar. Itu setelah 3 hari nggak akan ada yang ingat karena orang-orang akan beralih ke isu yang lebih penting soal kesulitan ekonomi, pemilu," jelasnya.
Baca Juga: Kaesang-Erina Siapkan 400 Becak dan 35 Andong untuk Bawa Penumpang
Rocky Gerung menganalogikan ini sebagai peristiwa bakar uang untuk sehari yang setelahnya tidak akan lagi diingat oleh mayoritas masyarakat Indonesia.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO