Eks Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Michael Viktor Sianipar mengungkapkan bahwa banyak perubahan yang telah terjadi di partai tempatnya bernaung selama 8 tahun.
Ia mengungkapkan bahwa banyak hal-hal yang ia rasa tak lagi sejalan dengan PSI di masa lalu, salah satunya dalam aspek kekritisannya.
“Gua juga merasa bahwa hal-hal yang sepertinya dulu ada sekarang sudah mulai tidak ada. Gua merasakan semangatnya, kekritisannya gitu,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Asumsi pada Rabu (07/12/2022).
Baca Juga: Michael Sianipar Bantah Keluar PSI Karena Dukung Anies Baswedan
Ia pun mengatakan bahwa PSI secara nasional terlalu ikut campur dengan berbagai urusan di wilayah Jakarta.
Padahal, Michael merasa bahwa ia bisa mengurusi Jakarta bersama teman-teman fraksinya.
“Sebagai Ketua DKI Jakarta dan dengan apa yang kita lakukan di DKI Jakarta dengan teman-teman fraksi juga kita sudah bisa mandiri,” katanya.
Tak hanya perbedaan besar yang ditunjukkan oleh PSI, Michael pun menyebutkan ada berbagai budaya yang perlu diperbaiki dan dibangun kembali oleh partai tersebut.
Beberapa budaya yang ia rasa perlu dirubah adalah cara partai tersebut dalam mengambil keputusan serta dalam proses transparansinya.
Baca Juga: Profil Michael Sianipar, Mantan Anggota PSI Yang Juga Mundur Karena Alasan Ini
“Ada budaya-budaya yang perlu diperbaiki dan dibangun kembali di PSI, misalkan proses pengambilan keputusan, proses tranparansi, akuntabilitas,” jelasnya.
Prinsip-prinsip yang ia rasa kurang berada di PSI itu padahal sudah ia terapkan di Jakarta, tetapi permasalahan itu tetap menjadi salah satu hal yang menonjol sehingga tidak bisa ia abaikan.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
