Menu


PDIP Hingga Kini Belum Deklarasi Capres, Ini Analisis Pengamat Politik

PDIP Hingga Kini Belum Deklarasi Capres, Ini Analisis Pengamat Politik

Kredit Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing memberikan analisisnya mengenai PDIP yang hingga kini masih belum memutuskan untuk mengusung calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Emrus menyebut, PDIP merupakan partai besar dengan historikal yang panjang.

Maka dari itu, dalam menentukan capres yang diusung dibutuhkan perhitungan yang matang.

Baca Juga: Parpol di Luar PDIP Ramai-ramai 'Ngebet' Usung Ganjar, Pengamat: Alasannya Sederhana, Dia Akan Menghasilkan 'Efek' Ini

Diketahui, elektabilitas kader PDIP Ganjar Pranowo melejit jelang Pemilu 2024 mendatang.

Namun bukan rahasia umum bahwa PDIP juga dapat saja mengusung Puan Maharani sebagai capres, mengingat kuatnya pengaruh Megawati dalam partai berlambang banteng tersebut.


"Dua sosok ini (Puan dan Ganjar) sama-sama memiliki prestasi di bidangnya masing-masing, sehingga menurut saya PDIP butuh perhitungan yang matang untuk mengusung capresnya," kata Emrus saat dihubungi, Minggu (4/12/2022).

Menurut Emrus, secara ideal penentuan capres harusnya dilakukan partai sejak lima tahun sebelum pemilu dimulai.

Hal ini untuk mempersiapkan calon yang terpilih tersebut secara matang untuk dapat mengemban perannya secara maksimal.

Dia mengapresiasi langkah NasDem yang telah lebih dulu menentukan Anies Baswedan sebagai capresnya.

Baca Juga: 3 Kejutan yang Bisa Terjadi di Pilpres 2024: PDIP Usung Puan Maharani hingga Anies Baswedan Gagal Nyapres

Di sisi lain dia menilai, tingginya elektabilitas seorang kader tidak menjadi jaminan dia akan memenangi pemilu.

Dia mencontohkan saat Ganjar Pranowo pertama kali mencalonkan diri sebagai kepala daerah di Jawa Tengah. Kala itu, kata dia, elektablitas Ganjar sangat rendah namun nyatanya dia dapat memenangkan pemilihan.

Sehingga Emrus menilai, tingginya elektabilitas seorang kader belum dapat menjadi jaminan memenangkan pemilu, yang lebih penting adalah soliditas kerja 'mesin' partai yang nampak di permukaan. 

"Elektabilitas tak menjamin, karena secara realitas kita lihat bagaimana partai memiliki 'mesin'-nya tersendiri untuk mendukung calonnya," kata dia.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.