Menu


NasDem Ajak Prabowo Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Enggak Rasional!

NasDem Ajak Prabowo Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Enggak Rasional!

Kredit Foto: Republika.co.id

Konten Jatim, Jakarta -

Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengusung Anies Baswedan sempat mengajak Partai Gerindra untuk bekerja sama agar Prabow Subianto menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Anies.

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin, tawaran NasDem agar Gerindra tertarik masuk ke dalam Koalisi Perubahan sangat tidak rasional.

"Ya saya sih melihat ajakan NasDem itu bagi Gerindra tidak rasional, kenapa? Karena bagaimana pun ajakan itu dalam tanda petik melukai Prabowo," kata Ujang saat dihubungi pada Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Gaya Anies Baswedan Naik Private Jet 'Digoreng' Lawan Politiknya, Waketum NasDem Beri Pembelaan: Tidak Ada Layanan Pesawat Komersil

Ujang pun mengungkit hubungan antara Anies dan Prabowo di masa lalu. Prabowo sendiri sempat membantu Anies untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta dan Anies sempat mengaku tak akan maju ke Pilpres jika Prabowo masih ingin bertempur.

"Tentu Gerindra tidak mau dan kecewa terkait dengan itu. Jadi saya melihat kecil kemungkinan kecil kalau Gerindra bergabung dengan NasDem," katanya.

"Karena Gerindra harus punya harga diri sendiri dan itu tidak ketemunya karena Gerindra dan Prabowo kecewa terhadap anies seperti itu melihatnya soal merapatnya Gerindra dengan NasDem sangat kecil," sambungnya.

Baca Juga: Sewa Jet Pribadi Khusus Buat Anies, Waketum NasDem: Ini Bukti Surya Paloh Totalitas

Dengan alasan tersebut juga, Ujang menilai, jika Prabowo hanya dijadikan cawapres Anies jika bergabung dengan Koalisi Perubahan, maka hal tersebut hanya akan merendahkan Prabowo dan Gerindra.

"NasDem ingin memasangkan Prabowo sebagai cawapres itu artinya menurunkan derajat Prabowo. Kecuali kalau koalisinya menang kan belum tentu menang juga karena Gerindra ada di pemerintahan dan Anies bertolak belakang dengan pemerintahan dibenci oleh pemerintahan," katanya.

Ajak Prabowo jadi Cawapres Anies

Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali sebelumnya, mengajak Partai Gerindra bergabung melakukan penjajakan Koalisi Perubahan bersama PKS dan Demokrat untuk mendukung Anies menjadi presiden di 2024.

Menurutnya, bukan tidak mungkin nantinya Anies diduetkan dengan Prabowo Subianto jika Gerindra merapat ke Koalisi Perubahan. Pernyataan Ali itu menyusul adanya isu PKS diharapkan bisa bersama lagi dengan Gerindra seperti Pilpres 2014 dan 2019.

"Kita sih berharap Gerindra bergabung di koalisi perubahan dukung Anies jadi presiden," kata Ali saat dihubungi, Senin (5/12/2022).

Baca Juga: Pernah Bertanya pada Loyalisnya soal Kelebihan Anies, Teddy Gusnaidi: Mereka Gemetaran Saking Bingungnya

"Bisa jadi Anies presiden Prabowo wakil presiden kan," sambungnya.

Menurutnya, komposisi Prabowo sebagai wakil Anies merupakan tawaran jika Gerindra nantinya bergabung dengan Koalisi Perubahan. Jika tak ada titik temu, Gerindra dipersilakan memilih koalisi lain.

"Kan Anies sudah dicalon kan oleh koalisi perubahan ya kalau tidak ketemu itu ya berarti tidak bergabung. Sederhana aja lah," ungkapnya.

Baca Juga: Panda Nababan: PDIP Beruntung Ada Anies

Kendati begitu, Ali menegaskan, NasDem tetap menghargai posisi Gerindra yang kekinian kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.

"Kita juga mengahargai proses pencapresan pak Prabowo di Gerindra itu hal yang kita hormati tentu NasDem mengharapkan Gerindra menghormati juga proses yang sudah berjalan," pungkasnya.


Ajakan Rujuk

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon sebelumnya menyatakan ada kemungkinan Gerindra mengajak PKS berkoalisi untuk 2024. Kemungkinan itu terbuka karena menurut Fadli situasi politik menjelang 2024 saat ini masih sangat dinamis.

Karena itu segala kemungkinan masih dapat terjadi ke depan.

"Pertanyaannya mudah-mudahan kita bisa bergabung lagi bersama-sama. Semua masih cair lah maksudnya masih belum bisa kita menentukan sampai mendekati waktu tenggatnya," kata Fadli.

Adapun Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi ihwal adanya kemungkinan rujuk antara Gerindra dan PKS dan membuat koalisi sebagaimana dilakukan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurut Dasco, tidak ada istilah rujuk lantaran kedua partai tidak pernah bercerai.

Baca Juga: Anies Baswedan Safari Politik Pakai Private Jet, Ahmad Ali: Partai NasDem yang Memfasilitasi

Dasco menegaskan bahwa Gerindra dan PKS masih sering berkomunikasi. Terutama fraksi kedua partai yang ada di parlemen.

"Kalau rujuk kan pernah cerai, kita kan nggak pernah cerai. Namanya partai politik kita semua berteman, komunikasi juga masih sering dilakukan," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.