Peristiwa gunung meletus kembali terjadi pada Minggu (4/12/2022). Gunung Semeru, gunung api tertinggi di Jawa Timur, mengalami erupsi untuk ke sekian kalinya, membuat warga Kabupaten Lumajang khususnya yang tinggal di sekitar gunung, harus mengungsi.
Tepat setahun sebelumnya di tanggal yang sama, Gunung Semeru juga meletus dan mengeluarkan awan panas serta abu vulkanik dengan radius 13 km. Akibatnya, masih ada warga yang trauma karena mereka harus kembali mengalami peristiwa serupa dengan ini.
Baca Juga: 7 Lokasi Menarik Yang Menggambarkan Keindahan Gunung Semeru
Bencana gunung meletus memang sudah menjadi sesuatu yang kerap terjadi mengingat Indonesia berada di deretan cincin api atau ring of fire, di mana banyak gunung api aktif di negara ini. Namun, terdapat alasan lain mengapa letusan Gunung Semeru lebih perlu diwaspadai.
Perlu diketahui bahwa Gunung Semeru memiliki bentuk stratovolcano atau dikenal juga dengan gunung api kerucut. Bentuk gunung api ini dapat dikatakan lebih berbahaya dibandingkan dengan bentuk gunung api lainnya. Mengapa demikian?
Baca Juga: Kapan Saja Gunung Semeru Pernah Meletus? Simak Penjelasan Berikut
Mengutip Republika pada Selasa (6/12/2022), stratovolcano adalah sebuah gunung api dengan tinggi kerucut dibentuk oleh banyak lapisan (strata) dari lava mengeras, tephra, batu apung, dan abu vulkanik. Tidak seperti gunung berapi perisai, stratovolcano ditandai oleh profil curam dan letusan bersifat eksplosif.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO