Menu


Diprediksi Bakal Jadi Rival Anies di Pilpres 2024, Ganjar Harus Perlihatkan Karya Bukan Cuma Gaya Mirip Jokowi

Diprediksi Bakal Jadi Rival Anies di Pilpres 2024, Ganjar Harus Perlihatkan Karya Bukan Cuma Gaya Mirip Jokowi

Kredit Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Ganjar Pranowo

Konten Jatim, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut-sebut bakal jad rival di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Keduanya belum tentu jadi bersaing, karena syarat kursi dukungan mereka belum ada yang cukup.

Ganjar dilekatkan dengan sosok penerus Jokowi yang diidentikkan dengan beberapa kegagalan janji politik, sementara Anies terus diserang dengan isu politisiasi agama.

Baca Juga: Anies Terhimpit Dukungan Rizieq Shihab, Ganjar Makin Melejit Kuasai Heterogenitas

Analis politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Firdaus mengatakan bahwa gaya Jokowi tampaknya kurang diminati di Sulawesi Selatan (Sulsel) jika melihat pilpres lalu yang justru dominan Prabowo.

"Bukan cuma gaya, tapi lebih pada kinerja," katanya.

Sebaliknya, Anies sudah dikenal religius dan kinerjanya sudah terukur, maka sebaiknya menghindari politisasi agama atau politik identitas, melainkan lebih pada visi membangun Indonesia ke depan.

Ganjar yang telah diberi kode dukungan oleh Jokowi disambut antusias relawannya. Mereka menilai kode keras dari Jokowi itu merupakan penyemangat untuk terus sosialiasi di Sulsel.

"Ini suatu momentum di mana kami bekerja untuk mensosialisasi mensosialisasikan Pak Ganjar Pranowo di Sulsel akan momentum untuk tambah giat lagi untuk mensosiasikan Bapak Ganjar Pranowo untuk presiden 2024 nanti," kata Koordinator Sahabat Ganjar Sulsel, Subair Silaleng.

Subair mengakui relawan di Sulsel saat ini punya strategi tersendiri untuk mengantisipasi politisasi agama, agar kejadian pada Pilpres 2019 tidak terulang di Sulsel, sebab diketahui pemilih di Sulsel masih kental dengan isu agama.

"Relawan punya caranya mensosiasikan Ganjar kepada masyarakat bahwa ini loh pemimpin demokratis yang tanpa embel-embel apapun untuk memajukan Indonesia," kata Subair.

Baca Juga: Mahfud MD Berpeluang Masuk Gelaran Pilpres 2024, Dekat dengan Anies dan JK

Selain itu, relawan juga gencar melakukan pendekatan kepada pemilih baru dan milenial agar tidak terpengaruh politisasi agama.

Pada 2024 pemilih milenial di Sulsel diperkirakan angkanya mencapai 40 persen.

Analis politik Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Attock Suharto mengatakan Ganjar mesti memperlihatkan karyanya, bukan gayanya, karena masyarakat akan menilai.

"Setiap pemimpin memiliki karakter dan gaya kepemimpinan khas sendiri, sehingga tidak berpengaruh apa-apa jika Ganjar Pranowo meniru Jokowi," kata Attock.

Sementara itu, Ketua Mileanies Sulsel, sebuah corong pemenangan Anies Baswedan beranggapan jika negara terlibat berkontestasi dalam Pilpres, maka keseimbangan demokrasi akan terganggu, dan hal ini justru tidak bagus untuk masa depan bangsa.

Presiden adalah simbol negara. Dalam kapasitas itu, negara seharusnya tidak larut dalam kontestasi Pilpres, agar proses demokrasi bisa tumbuh dengan sehat.

Cenderung kepada satu figur, menimbulkan rivalitas timpang antar-capres.

"Dan hal ini justru tidak bagus untuk masa depan bangsa kita," sambung Asri Tadda.

Baca Juga: Buah Safari, Anies Dijamin Dapat Dukungan Masyarakat Minangkabau untuk Maju di Pilpres 2024

Kendati demikian, dia yakin rakyat sudah cerdas dan bisa memilah mana yang baik untuk proses demokrasi, dan mana yang tidak.

Baginya, Anies sudah menjadi kebutuhan rakyat, agar tujuan bernegara mewujudkan masyarakat adil makmur bisa tercapai.

Asri menilai kode Jokowi untuk Ganjar itu tidak berpengaruh di Sulsel, apalagi pada Pilpres 2019 lalu, Jokowi keok di ujung selatan Pulau Sulawesi.

"Kami tetap yakin Anies bakal menang di Sulsel," kuncinya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.