Founder Awak Media Indonesia (AMI) Group Azzam Mujahid Izzulhaq menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini tampak begitu memudahkan para investor untuk berinvestasi di IKN (Ibu Kota Negara).
Padahal, kata Azzam, dulu, bangsa Eropa harus berdarah-darah untuk menguasai tanah tertentu di Nusantara.
"Dulu. Baik itu Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda hingga Jepang, harus berdarah-darah ketika akan menguasai tanah," ujar Azzam, dikutip dari unggahan twitternya, @Azzamizzulhaq (04/12/2022).
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Jokowi ‘Menaruh’ Jejak Eksistensi di IKN Nusantara
Menariknya, menurut Azzam. Saat ini, untuk menguasai tanah tidak perlu berdarah-darah sebagaimana orang terdahulu.
Saat ini jauh lebih gampang, singgung Azzam. Cukup dengan investasi. Siapapun bisa mendapatkan kepemilikan tanah hingga 160 tahun.
"Bebas pajak selama 30 tahun dan discount pajak 350 persen," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi terus merayu investor untuk investasi di IKN Nusantara. Jokowi siap menggelar karpet merah dan menawarkan banyak insentif untuk investor.
Diobralnya insentif untuk proyek IKN dinilai sebagai bentuk ketidakpercayaan diri pemerintah. Apalagi banyak kemudahan, insentif yang seakan membuat IKN seperti dijual murah.
Sebelumnya, dalam acara Pre Market Sounding IKN, pemerintah menawarkan kemudahan dan sederet insentif untuk investor IKN.
Misalnya, tax holiday untuk infrastruktur umum selama 30 tahun untuk investasi Rp 50 miliar hingga super tax deduction 350% di sektor penelitian dan pengembangan (litbang)
"Kurang apalagi? Lahan ada Menteri ATR/BPN. Insentif masih ada yang kurang, ada menteri investasi. Pak kurang insentif, minta. Tax holiday kurang panjang misalnya. Tax deductionnya kurang banyak, silakan disampaikan," papar Jokowi saat itu.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024