Menu


Anies Terhimpit Dukungan Rizieq Shihab, Ganjar Makin Melejit Kuasai Heterogenitas

Anies Terhimpit Dukungan Rizieq Shihab, Ganjar Makin Melejit Kuasai Heterogenitas

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai dua nama moncer kandidat Capres memiliki latar belakang dukungan yang saling berlawanan.

Anies yang diusung oleh mantan pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab akan menghadapi isu fundamentalisme tentang politasi agama.

Hal itu dinyatakan analis politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, A Luhur Prianto.

Menurutnya, justru pola seperti itu akan dihindari pemilih lantaran gaya politik kasar yang ditunjukkan Habib Rizieq dan kawan-kawan.

Baca Juga: Tempat Safari Anies Dilempari Telur Busuk, Refly Harun: Semakin Dibenci, Semakin Disayang

"Meskipun saya rasa itu berbasis syariah, tapi kemudian masyarakat kita masih lebih senang dengan kesopanan dan tindakan-tindakan yang lebih menunjukkan penghargaan terhadap keberagaman. Kalau dengan demikian (keras), maka kemungkinan Anies akan ditinggalkan oleh kelompok-kelompok Islam moderat," kata Ali, dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Jumat (2/12/2022).

Menurutnya, Anies tentu tidak berani secara langsung meninggalkan kelompok fundamentalis yang jelas-jelas berpengaruh buruk terhadap elektabilitasnya.

Dengan melakukan itu, dan berpindah ke kelompok Islam moderat, Anies juga belum tentu mendapatkan dukungan yang solid dan loyal oleh kelompok-kelompok fundamental.

"Jadi saya rasa memang ini sebuah keputusan yang sulit dan serba salah dan harus dicarikan jalan tengah bagi Anies untuk memperluas jangkauan politiknya," tuturnya.

Sebenarnya, kata Luhur, pada Pilpres 2024, pembelahan sosial seperti Pilpres 2019 bisa saja tidak kembali berulang.

Sayangnya, benih-benih itu kembali muncul. Apalagi, jika nanti yang maju bersaing hanya dua pasang calon.

Baca Juga: Meski Mahfud MD Maju Jadi Cawapres Anies Baswedan, PengamatSebutkan Kekurangan dari Kedua Tokoh

Sementara itu, Ganjar yang dianggap suksesor Jokowi potensial merebut dukungan di daerah heterogen seperti wilayah Makassar, Toraja, Toraja Utara, Palopo, dan Luwu Timur serta daerah-daerah yang kuat tradisi Islam moderatnya.

"Tetapi, semua potensi itu hanya akan optimal jika partai-partai pendukung dan jejaring relawan juga bergerak," tambahnya.

Sementara Anies potensial merebut dukungan di daerah yang homogen dengan basis-basis pemilih tradisional yang besar. Terutama di daerah-daerah yang selama ini juga menjadi basis dukungan Partai Nasdem.

"Pertarungan yang menarik sesungguhnya terjadi di daerah-daerah yang plural, tetapi juga menjadi basis suara Partai Nasdem. Seperti di Makassar dan Palopo," tutur Andi Luhur.

Perspektif lain, Ganjar yang mengikuti gaya kepemimpinan Jokowi dianggap sudah diatur sedemikian rupa. Tujuannya memang hendak mengasosiasikan sosok Ganjar dengan Jokowi.

Baca Juga: Hasil Survei: Ganjar Bertengger di Posisi Teratas, Disusul Anies dan Prabowo

"Nanti muncul pandangan, ya Jokowi, ya Ganjar. Jadi kalau memang sekarang dilihat Ganjar mengikuti gaya Jokowi, ya, memang itu yang sengaja mau diciptakan," papar Andi Ali Armunanto, analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas).

Artinya, sosok Jokowi ingin dilekatkan kepada Ganjar sebagai penerus. Sampai saat ini dukungan Jokowi terhadap Ganjar makin kuat. Siapapun yang mendapatkan warisan jaringan politik dan kharisma politiknya, juga akan sangat kuat.

"Jadi ini menjadikan Ganjar itu sebagai proksi dari Jokowi," tambah Ali.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.