Pegiat media sosial, Nicho Silalahi menyatakan mendukung aksi penganiayaan yang pernah dilakukan Irjen Napoleon Bonaparter terhadap Youtuber Muhammad Kace.
Kasus tersebut sudah naik ke tahap persidangan.
Menurut Nico Silalahi, Irjen Napoleon Bonaparte telah berbuat benar. Sebab, baginya Muhammad Kace adalah penista agama yang harus ditindak untuk mencegah konflik di masyatakat.
Nico kemudian membawa-bawa tragedi Ambon dan Poso dalam narasi di unggahan twitternya itu.
Tragedi Ambon dan Poso adalah kerusuhan horizontal bernuansa SARA yang pernah terjadi di Ambon, Maluku, dan Poso, Sulawesi Tengah pada awal era 2000-an.
"Sebagai Kafir saya berterima terhadap Jendral Napoleon yang sudah bertindak benar terhadap penista agama Si Kace Itu."
"Keberaniannya untuk meredam konflik yang berbasis agama patut diapresiasi, sudah cukup Poso dan Ambon yang merasakan pedihnya Konflik atas Nama Agama," tulis Nico disertai unggahan fotonya bersama Napoleon.
Irjen Napoleon Bonaparte adalah seorang perwira tinggi Polri yang pernah mengemban amanat sebagai Analis Kebijakan Utama Inspektorat Pengawasan Umum Polri.
Sebagai Kafir saya berterima terhadap Jendral Napoleon yang sudah bertindak benar terhadap penista agama Si Kace Itu, Keberaniannya untuk meredam konflik yang berbasis agama patut diapresiasi, sudah cukup Poso dan Ambon yang merasakan pedihnya Konflik atas Nama Agama.
— Nicho Silalahi ( Nicholas Frans Giskos ) (@Nicho_Silalahi) June 9, 2022
???? pic.twitter.com/5tadPe79jD
Dalam kasus penganiayaan terhadao Kace, Napoleon didakwa telah menganiaya dan melumuri Kace dengan kotoran manusia, di Rutan Bareskrim Polri pada sekitar September 2021.
Saat itu, Napoleon dan Kace sama-sama menjadi penghuni rutan Bareskrim. Kace ditahan untuk dugaan kasus penodaan agama.
Sementara itu, Napoleon berstatus terpidana kasus suap red notice Djoko Tjandra. Ia divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider 6 bulan kurungan.
Pada 19 September 2021, Napoleon sempat membuat surat terbuka itu berisi alasannya menganiaya Kace. Berikut isi surat tersebu:
Surat Terbuka
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya.
Terkait simpang siurnya informasi tentang penganiayaan terhadap Kece, dapat saya jelaskan sebagai berikut:
1. Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan Lil 'alamin.
2. Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah-ku, Al-Qur'an, Rasulullah SAW, dan akidah Islam-ku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya.
3. Selain itu, perbuatan Kece dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
4. Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu.
5. Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kece. Apa pun resikonya semoga kita semua selalu berada dalam perlindungan Allah SWT, dan hidup rukun sebagaimana yang ditauladani oleh para pendiri bangsa kita.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO