Menu


Rawan ‘Nitip’ Kerja Lewat Jalur Saudara, Ganjar Koar-koar Mau Lebih Tegas Nerapin ‘Gak Korupsi, Gak Ngapusi’

Rawan ‘Nitip’ Kerja Lewat Jalur Saudara, Ganjar Koar-koar Mau Lebih Tegas Nerapin ‘Gak Korupsi, Gak Ngapusi’

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bakal menindak perilaku antikorupsi dari tingkat terkecil, yaitu lingkup pemerintaan desa.

Pernyataan itu ia sampaikan melalui kehadirannya pada peringatan hari antikorupsi sedunia 2022 di Surabaya, Kamis (1/12/2022).

Dalam kesempatannya, Ganjar berbincang bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.

Baca Juga: Unggah Video Tengah Asik Unjuk Kebolehan Menari, Ganjar Malah Disentil Warganet: Pati Banjir Ndoro...

Ganjar mengatakan, ibarat orang mandi, korupsi harus benar-benar dibersihkan dari yang paling atas hingga ke bawah.

“Ibarat orang mandi, maka pemberantasan korupsi harus digebyur, harus dimulai dari atas. Di Jawa Tengah kita punya banyak cerita bagaimana kita memangkas laku koruptif. Mulai dari jembatan timbang, lelang jabatan sampai di Samsat,” ujarnya.

Kader PDI Perjuangan (PDIP) itu lantas memisalkan perilaku nepotisme sebagai salah satu bentuk korupsi yang paling sering dijumpai.

Hal itu yang kemudian membuatnya sering dihujani aduan terkait banyaknya oknum pejabat yang ‘menitipkan’ saudaranya untuk menempati posisi-posisi strategis.

“Saya dilapori terus, pak setiap penerimaan cpns itu pak, gak ada saudanya pasti gak bisa masuk,” ujar Ganjar melalui potongan video yang dibagikannya di twitter, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga: Pilih 'Ngacir' ke Jakarta saat Wilayahnya Kena Banjir,Loyalis Anies Ini Kasih Julukan Buat Ganjar: Uban Palsu!

Sehingga, Ganjar ingin menerapkan budaya anti korupsi dan nepotisme itu sampai di tingkat desa. Seperti yang telah diterapkan oleh salah satu desa di Kabupaten Semarang.

"Spirit inilah yang sekarang mau kita kembangkan sampai di tingkat desa. Kalau Desa Banyubiru di Kab. Semarang sudah jadi percontohan desa antikorupsi level nasional, sekarang kita tularkan ilmunya pada 29 desa di 29 kabupaten,” ungkapnya.

“Sampai akhirnya kita harapkan seluruh desa di Jawa Tengah sudah menerapkan budaya antikorupsi,” lanjut Ganjar.

Di akhir perbincangan pada momentum hari antikorupsi itu, ia mengucapkan ungkapan terima kasihnya pada KPK yang mengawal dan mengedukasi masyarakat dari bawah.

“Terimakasih KPK yang selalu mengawal dan mengedukasi sampai ke level bawah. Termasuk dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia atau Hakordia yang di selenggarakan di daerahnya Mbak Khofifah Indar Parawansa ini. Semoga kita terus diberi kekuatan untuk berbuat baik,” tuturnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan