Menu


Ternyata oh Ternyata! Ini 'Gelagat' Aneh yang Ditunjukkan si Dhio sebelum Akhirnya Beraksi 'Menghabiskan' Nyawa Keluarganya di Magelang

Ternyata oh Ternyata! Ini 'Gelagat' Aneh yang Ditunjukkan si Dhio sebelum Akhirnya Beraksi 'Menghabiskan' Nyawa Keluarganya di Magelang

Kredit Foto: Suara.com

Konten Jatim, Jakarta -

Pihak kepolisian telah menahan DDS alias Dhio Daffa Syadilla (22) yang telah mengakui sebagai pelaku dari keluarga tewas di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.

Paman Dhio, Sukoco menuturkan bahwa dirinya mencium gelagat aneh dari keponakannya itu, sebelum satu keluarga itu ditemukan tewas.

Sukoco menyebut bahwa adiknya, Heri Riyani pernah curhat kepadanya soal keponakannya itu.

Baca Juga: Sakit! Ternyata Ini Hal 'Gila' yang Dilakukan si Dhio pada Keluarganya yang Sudah Tewas Itu: Membersihkan Muntahnya hingga...

Menurut penuturan Heri, Dhio meminta uang Rp32 juta untuk mengikuti kursus bahasa Inggris, namun klaim bahwa uang itu digunakan untuk kursus tidak dapat dibuktikan.

"Minta duit banyak untuk arahnya digunakan apa, tidak tahu," ujar Sukoco.

"Dulu, Heri (almarhumah) pernah curhat, membayari tersangka tiap bulan Rp32 juta untuk ini, itu dan sebagainya. Pernah. Buat kursus atau apa gitu. Tapi tidak ada buktinya," terangnya lagi.

Selain itu, Sukoco juga menyebut bahwa Dhio kerap berbohong.

"Tetapi kalau saya melihat perilaku anak ini memang, yang saya terima ini apa yang dia katakan itu saya cek tidak benar," ujar Sukoco dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompas TV.

Pasalnya, pria 22 tahun itu pernah mengaku diterima bekerja di PT KAI, namun setelah dicek oleh Sukoco, itu tidak benar.

"Contohnya pelaku ini, tersangka mengatakan bahwa dia diterima di PT KAI. Setelah itu saya cek di sana, dengan tanya kepada karyawan di sana. Ternyata nama tersebut tidak tercantum di dalam daftar pegawai," ujarnya lagi.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Sosok Pendiam, Dhio Daffa si Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang Pernah Daftar Akmil, Sayangnya...

Diketahui, satu keluarga yang terdiri dari tiga orang ditemukan tewas di kediamannya di Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah pada Senin (28/11).

Korban tersebut terdiri dari ayah A (58), ibu H (54), dan anak DC (25).

Sang asisten rumah tangga (ART) korban, Sartinah (45) menemukan korban pada pukul 07.30 WIB.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO