Menu


Bela Benny Rhamdani, Abu Janda Malah Ngatain Kadrun dengan Sebutan Serbet Warteg: Baru Digertak Dikit Udah Kelojotan

Bela Benny Rhamdani, Abu Janda Malah Ngatain Kadrun dengan Sebutan Serbet Warteg: Baru Digertak Dikit Udah Kelojotan

Kredit Foto: Dok Populis.id

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mengomentari seruan Benny Rhamdani yang meminta izin Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk tempur dengan para pencacinya.

Alih-alih mengecamnya, Abu Janda justru membela Kepala BP2MI tersebut.

"Video Bang Benny Rhamdani ini lagi viral gara-gara Bang Benny minta izin Pak Jokowi untuk tempur di lapangan. Gara-gara ini Bang Benny dibilang provokator mau adu domba," ujar Abu Janda dalam Reels yang diunggah di akun Instagramnya pada Selasa (29/11).

Baca Juga: Misterius, Seorang Wanita Berhijab Hitam Tiba-tiba Dekati Ferdy Sambo Sembari Beri Sesuatu Setelah Sidang, Apa Tu?

Pria 48 tahun itu menuturkan, bahwa pernyataan Benny adalah reaksi, bukan aksi.

Menurutnya, Benny berujar seperti itu karena dia sudah gemas dengan kelompok yang kerap menyerukan bunuh, penggal, dan halal darahnya.

"Kalau menurut saya video Bang Benny ini reaksi, bukan aksi. Reaksi Bang Benny yang udah gemes sama kelompok orang yang selama ini sok jago, dikit-dikit bunuh, dikit-dikit penggal, dikit-dikit halal darahnya," lanjutnya.

Abu Janda menilai bahwa banyak orang yang juga sudah gemas dengan kelompok yang kerap menyerukan bunuh dan penggal seperti itu.

"Jadi tidak usah memutarbalikkan fakta lah. Bukan Bang Benny aja kok, banyak orang yang udah gemes sama manusia-manusia yang kayak begitu," ujarnya.

"Makanya nggak usah sok jagoan lah dikit-dikit halal darahnya, dikit-dikit bunuh. Baru digertak balik dikit udah kejang-kejang kelojotan. Dasar serbet warteg!" lanjut dia.

Baca Juga: Heboh Beredar Potongan Video Denny Siregar yang Bilang Massa 212 Bodoh: Kalau Orang Pinter Ngapain Berpanas-panasan Gak Jelas?

Diketahui sebelumnya beredar luas potongan video Benny yang meminta izin tempur pada Presiden Jokowi.

Percakapan keduanya berlangsung setelah acara Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), pada Sabtu (26/11) lalu.

Dalam percakapan, Kepala BP2MI tersebut meminta Jokowi untuk bertindak tegas terhadap orang yang menghina dan mencaci RI 1 tersebut.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024