Menu


Perusakan Tulisan Relawan Gereja di Lokasi Gempa Cianjur Viral, Kali Ini Relawan Budha Mejeng: Mudah-mudahan Gak Ikut Dirobek

Perusakan Tulisan Relawan Gereja di Lokasi Gempa Cianjur Viral, Kali Ini Relawan Budha Mejeng: Mudah-mudahan Gak Ikut Dirobek

Kredit Foto: Twitter/Paltiwest

Konten Jatim, Surabaya -

Seorang pengguna twitter menyoroti aksi kelompok relawan yang menamai dirinya sebagai Yayasan budhha Tzu Chi Indonesia.

Mereka tampak mendirikan tenda dapur umum bagi para korban gempa Cianjur, Jawa Barat.

Tenda yang mereka dirikan itu berwarna biru, bertuliskan ‘Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Bantuan Kemanusiaan Gempa Cianjur’ di salah satu sisinya.

Melansir dari akun resmi Tzu Chi, sejak sepekan lalu, pihaknya ikut serta meninjau lokasi gempa di Cianjur dengan mendatangkan lima orang tim medis.

Baca Juga: Gun Romli Nyinggung Ulah Oknum Ormas Satu Ini, TendaPengungsi Korban Gempa Cianjur jadi Bocor Gegara Ini...

Mereka juga mendatangkan bantuan berupa 60 paket tanggap darurat yang berisi selimut, baju, sarung, peralatan mandi (handuk, gayung, pasta gigi, sabun mandi, sikat gigi, sampo), dan masker medis.

Selain itu, mereka juga membagikan berbagai perlengkapan bayyi serta paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, mi instan, dan air mineral.

Mengetahui hal itu, pemilik akun @Paltiwest risau. Ia khawatir jika tenda yang mereka buat dirusak atau diganggu oleh sekelompok orang seperti kejadian sebelumnya.

“Mudah-mudahan tidak dirobek spanduknya,” tulisnya melalui twitter pada Selasa (29/11/2022).

Sebelumnya, beredar sebuah potongan video di media sosial yang memperlihatkan sejumlah orang terlihat membongkar tulisan 'Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia' yang menempel di atap tenda di posko bantuan bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga: Kader Demokrat Ini Sentil Jokowi soal Gempa Cianjur,Warganet Balik Menyentilnya dengan 'Tenda Mewah SBY' saat Kunjungi Lokasi Bencana

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan aksi pencopotan label gereja tersebut dilakukan oleh organisasi masyarakat (Ormas) Garis yang berada di luar wilayah tersebut. Bukan oleh warga setempat yang tinggal di posko pengungsian.

Ia menjelaskan aksi itu terjadi di empat wilayah pengungsian yakni di desa Cibulakan, Desa Genjot, Desa Telaga, dan Desa Sarampad.


"Yang mencopot itu bukan masyarakat pengungsi. Masyarakat pengungsi menerima apa yang diberikan dari kelompok manapun, agama apapun," ujarnya pada Minggu (27/11) lalu.

Para pelaku juga telah diperiksa dan diambil keterangannya terkait aksi tersebut. Doni memastikan pihaknya telah menegur seluruh pelaku yang terlibat dalam kegiatan itu.

"Jadi kita sudah dalami sudah kita panggil. Saya sudah ketemu dengan ormas ini yang saat itu melakukan pencopotan," ujarnya.

Aksi itu lantas menuai kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Bupati Cianjur Herman Suherman.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024