Menu


Disebut Sebagai Calon Presiden, Gibran Rakabuming Beri Jawaban yang Menohok

Disebut Sebagai Calon Presiden, Gibran Rakabuming Beri Jawaban yang Menohok

Kredit Foto: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka/Dok Populis

Konten Jatim, Jakarta -

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming masih menanggapi sejumlah komentar dari warganet yang tetap memaksanya untuk mengusut kasus di luar wilayah Surakarta, seperti tambang pasir ilegal.

Salah satu netizen bahkan meminta Gibran untuk ikut bertindak karena menganggap masa depan negara ada di tangan anak Presiden Joko Widodo itu.

Warganet itu bahkan menyinggung perkataan Gibran di masa lalu yang tak ingin berkecimpung di dunia politik, tetapi pada akhirnya menjadi Wali Kota.

Baca Juga: Walah, Pantas Enggak Mau Muncul! Begini Klarifikasi Benny Rhamdani Setelah Video Bareng Jokowi Viral: Enggak Bermaksud…

Meskipun warganet itu berusaha membuat kata-kata yang bisa menyerang Gibran, putra sulung Jokowi itu hanya membalasnya dengan satu kalimat tanya saja.

Sejak kapan saya jadi calon presiden pak?” tulis Gibran pada Senin (28/11/2022).

Sebelumnya, Gibran sempat ditantang oleh para pengguna sosial media untuk mengusut dan menindaklanjuti kasus tambang pasir ilegal yang ia sebut memiliki backing-an yang kuat.

Gibran merespon tantang tersebut dengan kata berani, tetapi kalimat selanjutnya membuat twitnya menuai pro dan kontra.

Berani. Tapi sekali lg itu kejadiannya bukan di solo,” tulisnya pada Senin (28/11/2022).

Respon Gibran itu menuai sejumlah pandangan dari netizen. Banyak yang meninggalkan komentar negatif karena menganggap Gibran hanya beralasan.

Baca Juga: Disinggung Oleh Gibran Rakabuming, Eks Penyidik KPK Beri Penjelasan Begini Terkait Istilah Beking yang Viral

Meskipun komentar negatif dan memaksakan kehendak seperti meminta tolong langsung kepada presiden terbilang cukup banyak, tetapi tak sedikit juga yang sadar pentingnya kekuasaan batas wilayah.

Masih banyak yang menyadarkan bahwa setiap pemimpin di suatu wilayah memiliki peran dan batas kekuasaannya masing-masing, seperti yang terjadi di Kabupaten Klaten.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO