Menu


Orang Ini Bandingin ‘Proyek ' Bikinan Anies Sama Ahok Waktu Menjabat Jadi Gubernur DKI, Katanya Karya yang Satu Ini Gak Ada Gunanya

Orang Ini Bandingin ‘Proyek ' Bikinan Anies Sama Ahok Waktu Menjabat Jadi Gubernur DKI, Katanya Karya yang Satu Ini Gak Ada Gunanya

Kredit Foto: Noval/Detikcom

Konten Jatim, Surabaya -

Seorang pengguna media sosial membandingkan pencapaian proyek yang dibangun oleh Anies Baswedan dan Basuki Thahaja Purnama atau Ahok saat keduanya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Melalui unggahannya pada Senin (28/11/2022), pemilik akun @NKRI_Jokowisyoo membagikan dua gambar yang berposisi atas-bawah.

Gambar pertama menunjukkan Ahok yang sedang menjelaskan proyek pembangunan simpang susun Semanggi pada 2016 silam.

Baca Juga: Katanya Tumbang, Eh Dukungan Buat Anies Malah Makin Jadi!Kali Ini Muncul Deklarasi Relawan dari Daerah Ini

Ia lantas menyoroti nilai guna dari mahakarya kedua gubernur itu. Menurutnya, simpang semanggi yang dibangun Ahok jauh lebih bernilai daripada proyek yang mencaplok dana besar milik Anies.

Jika dilihat dari kegunaannya, simpang susun semanggi yang dibangun Ahok hanya menghabiskan dana sebesar 345 miliar. Dana yang digunakan pun tidak mengambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Dikutip dari sebuah sumber, jalan sepanjang 1,6 kilometer tersebut mulai dibangun pada April 2016 dan rampung pada Agustus 2017.

Pembangunan jalan layang tersebut dibiayai dari dana kompensasi atas kelebihan koefisien luas bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.

“Dahulu ada Gubernur yg membangun simpang susun semanggi 345 M, tanpa menggunakan APBD, malah kalian "HINA & PENJARAKAN" tulisnya.

Berbeda halnya dengan Ahok, katanya, Anies yang dianggap menghamburkan APBD sebesar 983 miliar untuk mengadakan ajang balapan Formula E masih terus dipuja-puji.

Tak hanya itu, Anies juga kerap kali membuat beberapa monumen di kawasan terbuka di Jakarta, seperti salah satunya yaitu monumen sepatu raksasa yang terpajang di kawasan Sudirman.

“Barusan ada Gubernur yg sudah lengser nguras APBD 983 M, hanya untuk buat balapan formula E dan patung sepatu yg entah apa manfaatnya buat warga Jakarta,” lanjutnya.

Baca Juga: Usai Kode Keras Jokowi soal Capres Rambut Putih, AniesBaswedan Ternyata Langsung Lakukan Hal Ini pada Rambutnya

Pembangunan tugu sepatu tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan sejumlah pihak, salah satunya PT Jakarta Tourisindo (Jaktour).

Awalnya, monumen berbentuk sepatu kets berwarna dasar putih itu berdiri depat di depan Stasiun BNI City, Jakarta Pusat. Pada salah satu sisi monument, disertai tulisan dan QR code yang berisi surat terbuka untuk para pejuang industri kreatif di Indonesia.

Namun, setelah menjadi sasaran aksi vandalisme, monumen sepatu raksasa tersebut dibongkar pada 20 September 2021 silam.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait