Bagi Prabowo, pangkat adalah kehormatan yang tidak abadi. Ia bisa dipasang dan dilepas. Menurutnya hal tersebut tidak ubahnya dengan harta (bondo) dan nyawa yang merupakan pemberian Tuhan dan suatu saat bisa ditarik kala Yang Mahakuasa berkehendak.
"Kehormatan dipasang, bisa dilepas. Bondo itu pinjeman, sekali-kali suatu saat akan diminta kembali. Nyowo itu titipan. Kita dipanggil, belum tentu dipanggil duluan. Yang muda-muda jangan ketawa-ketawa," selorohnya.
Oleh karena itu, mantan Danjen Kopassus tersebut selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya. Salah satu bentuknya dengan memberikan apa yang dimilikinya kepada sesama.
"Apa yang diberi, kita beryukur. Kita mengabdi kalau kita mampu mengabdi. Saya selalu ajarkan kalau kau bisa bantu banyak orang, bantu. Kalau tidak bisa bantu beberapa orang, bantu satu orang. Kalau enggak bisa, jangan menyusahkan orang lain," tuturnya.
Baca Juga: Datengin Munas KAHMI di Palu, Prabowo Kaget Ada Pendukungnya dari Jawa Timur yang Teriak Begini
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO