Menu


Waduh Gawat! Hewan-hewan Ini Mulai ‘Ngungsi’ ke Pemukiman Warga di Bandung, Pertanda Apa?

Waduh Gawat! Hewan-hewan Ini Mulai ‘Ngungsi’ ke Pemukiman Warga di Bandung, Pertanda Apa?

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Konten Jatim, Surabaya -

Pasca terjadinya gempa Cianjur pada Senin pekan ini, sejumlah referensi mengenai peluang terjadinya bencana serupa di wilayah Jawa barat akhirnya diulas kembali.

Akademisi Universitas Indonesia (UI) Prof Ronnie Higuchi Rusli membagikan sebuah video yang menayangkan gerombolan monyet memasuki area pemukiman warga.

Menurut informasi, kejadian tersebut berada di daerah Bandung, khususnya di Kelurahan Dago, Kecamatan Kiaracondong, dan Antapani pada Sabtu (26/11/2022) kemarin.

Baca Juga: Kabar Terbaru, 5 Jenazah Korban Gempa Tertimbun Longsor diCianjur Berhasil Ditemukan dan Masih Proses Identifikasi

“Coba di cek: Ada berita hari ini, monyet2 turun gunung, masuk kota Bandung !!! Dago, KiaraCondong, Antapani. Pertanda apa ?,” tulis pakar IT sekaligus guru besar UI tersebut.

Dalam video berdurasi sekitar 30 detik itu menunjukkan beberapa ekor monyet tengah menyerang pemukiman.

Sebagian besar dari mereka mulai menaiki atap rumah warga. Sementara para pemilik rumah berjaga-jaga dengan menutup pintu rumah mereka masing-masing.

“Waduh, gede ya (monyetnya). Bu, pintunya ditutup bu,” ujar salah seorang warga yang berada di lokasi.

Ronnie lantas menyinggung narasi mengenai keberadaan Sesar Lembang yang baru-baru ini mencuat.

Ia berharap, fenomena turunnya monyet ke pemukiman warga di Bandung itu tak ada kaitannya dengan pergeseran sesar Lembang.

Mudah2an tidak ada hubgn dgn pergeseran sesar Lembang lah,” lanjutnya.

Sebagai informasi, sesar Lembang adalah patahan geser aktif yang berada di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Beredar Potongan Video Warga Cianjur Minta Bantuan ke FPI,Loyalis Anies Ini Sentil Tajam Pemerintah: Gak Malu yang Sudah Membubarkannya?

Sesar Lembang bertemu dengan Sesar Cimandiri di Padalarang sepanjang 29 kilometer dan memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor.

BMKG menyebut bahwa patahan ini berpeluang membuat gempa berskala 6,8-7 ritcher. Sehingga, mereka menilai gempa akibatnya bakal lebih berbahaya dari Gempa Cianjur.

Sesar ini bergerak sebesar 3-5 milimeter per tahun. Angka Ini dianggap pergerakan kecil dan bergerak ke arah kiri.

Sebelum terjadi gempa, Sesar Lembang akan memunculkan gelombang primer berkecepatan mencapai 5 kilometer per detik sebelum gelombang yang lebih merusak datang.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO