Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Demokrat Zulfikar Hamonangan mencecar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif terkait fakta bahwa 90 persen tambang nikel Indonesia dikuasai China.
Zulfikar pun menyinggung China mengantongi pendapatan Rp450 triliun per tahun dari hasil nikel di Indonesia.
Mengetahui hal itu, Zulfikar merasa heran. Ia menyebut aneh jika China bisa menguasai 90 persen tambang nikel hingga smelter.
Sementara, orang Indonesia sendiri (pribumi) tersingkir ketika tanah-tanah yang dipakai tersebut adalah tanah milik rakyat.
Menanggapi kabar tersebut, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu membeberkan fakta lainnya soal hinggapnya perusahaan tambang China itu di Indonesia.
Dan perusahaan tambang China tersebut :
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) November 21, 2022
1) bebas pajak
2) pekerja dari China
3) mesin dari China
4) pake Bank China
5) produk diekspor ke China
6) beli bahan baku dg harga sangat rendah shg bayar royalty murah
7) selalu dibela dan dilindungi oleh pebguasa. https://t.co/U7dWsOE5GP
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO