Menu


Kompak, Bharada E dan Bripka RR Minta Maaf ke Penyidik Polisi karena Berbohong, Alasannya karena...

Kompak, Bharada E dan Bripka RR Minta Maaf ke Penyidik Polisi karena Berbohong, Alasannya karena...

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc

Konten Jatim, Bandung -

Terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer (Bharada E) dan Ricky Rizal (Bripka RR) menyampaikan permintaan maaf kepada tim penyidik Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan karena berbohong.

"Saya izin meminta maaf sama komandan dan senior saya karena tidak jujur dari awal. Saya hanya mengikuti skenario dari Pak Sambo," kata Bharada E pada Senin (21/11/2022).

Bharada E sampaikan permintaan maafnya setelah mendengarkan kesaksian dari sembilan orang penyidik Polres Metro Jakarta Selatan. 

Baca Juga: Dengan Wajah Tegang, Ini yang Bharada E Sampaikan ke Ajudan Ferdy Sambo yang Lain Setelah Menembak Brigadir J di Kompleks Polri Duren Tiga

Dari sembilan orang penyidik Polres Metro Jakarta Selatan yang dihadirkan sebagai saksi diantaranya pada terdakwa Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf. 

Selain Bharada E, Bripka RR juga ikut sampaikan permintaan maaf kepada tim penyidik polisi.

"Sama sebelumnya, kami meminta maaf kepada rekan-rekan pemeriksa dari penyidik Jakarta Selatan atas keterangan yang kami berikan. Tidak sesuai atau tidak apa adanya saat pemeriksaan di Paminal maupun di Bareskrim," ungkap Bripka RR.

Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mengatakan bahwa Bharada E meminta maaf karena melibatkan anggota Polri dari Polres Jakarta Selatan.

"Kepada senior, kepada penyidik juga dia sampaikan mohon maaf karena tidak bisa menyampaikan yang sebenarnya, karena mengikuti skenario dari Ferdy Sambo yang di awal itu," kata Ronny.

Baca Juga: Enggak Kaya Biasanya, Ferdy Sambo Sidang Sendirian Tanpa Putri Candrawathi, Ternyata Wanita Itu…

Ronny juga ikut menyampaikan bahwa tidak ada yang kuat menghadapi tekanan dari Ferdy Sambo.

"Terkait dengan posisi Richard Eliezer, dijelaskan bahwa ketika salah satu saksi coba menanyakan kepada klien kami, tetapi dipotong oleh saudara FS, ini menggambarkan situasi terkait kejadian tanggal 8, ada tekanan," beber Ronny.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO