Menu


Tanda-tanda Bubarnya Koalisi Anies Makin Terlihat, Malah Sekarang Terang-terangan Diperlihatkan Kader 2 Partai Biru Ini

Tanda-tanda Bubarnya Koalisi Anies Makin Terlihat, Malah Sekarang Terang-terangan Diperlihatkan Kader 2 Partai Biru Ini

Kredit Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar

Konten Jatim, Jakarta -

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang telah dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) oleh Partai Nasdem, namun meskipun begitu, tiket Pilpres belum secara resmi dia pegang.

Setelah sebelumnya Koalisi Perubahan gagal deklarasi pada 10 November lalu, kini tanda-tanda keretakan koalisi ketiga partai itu pun semakin terlihat jelas.

Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menyoroti pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) Nasdem Ahmad Ali mengenai Gibran Rakabuming Raka yang berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies.

Baca Juga: Yaqut Bilang Islam Agama Pendatang, Daniel Setuju dengan UAS soal 'Patung Salib Sarang Jin', Ternyata Ada Kesamaannya, Coba Perhatiin...

Andi Arief meminta Nasdem untuk disiplin dalam berkoalisi, fokus pada apa yang telah dibicarakan dalam koalisi, dan bukan malah menawarkan posisi cawapres pada figur yang ada di luar PKS dan Demokrat.

"PKS dan Demokrat disiplin dalam koalisi. Harusnya NasDem juga demikian. Bukankah sudah diserahkan pada Anies memilih cawapres," ujar Andi Arief.

"Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang sudah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad, bahwa Nasdem bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan. Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, Nasdem menawarkan sana-sini," ujarnya di akun @Andiarief__ pada Kamis (17/11/2022).

Pernyataan Andi itu balik disindir oleh Ahmad Ali.

Waketum Nasdem Ahmad Ali membalas sindiran Andi Arief itu. Ali menanyakan kedislipinan seperti apa yang dilanggar oleh Nasdem.

"Kedisiplinan apa yang kemudian dilanggar oleh NasDem? NasDem sampai hari ini tidak pernah melanggar komitmen apa yang sedang dibicarakan di rencana mitra koalisi," kata Ahmad Ali pada Rabu (17/11/2022).

Lebih lanjut dia meminta Demokrat untuk tidak perlu sensitif terhadap pernyataannya itu, sebab itu hanyalah pendapat dan merespons apa yang ada.

Baca Juga: Gara-gara Setuju dengan UAS soal Patung Salib, Daniel Mananta Disentil Pemuka Agama Katolik Ini: Bertanyalah ke Orang yang Tepat

"Tapi yang ingin saya bilang begini, bahwa teman-teman di Partai Demokrat nggak perlu sensitif. Kedua, kita tidak pernah menyepakati atau melarang untuk orang berpendapat ya kan," ujar Ali.

"Kemudian mengapa harus terganggu dengan pernyataan-pernyataan seperti itu. Itu kan wacana merespons apa yang ada. Jadi NasDem itu tidak pernah akan masuk di ruang tentang wakil presiden kerena itu domain Anies," lanjutnya.

"Tapi masak, untuk kemudian, memberi wacana saja sudah tidak dibolehkan dalam berkoalisi, ini koalisi apa ini?" tanya Ali.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024



Berita Terkait