Menu


Kemungkinan Sebab Kematian Tewasnya Keluarga di Kalideres, Bukan Sekte, tapi Bisa Jadi Gegara Ulah…

Kemungkinan Sebab Kematian Tewasnya Keluarga di Kalideres, Bukan Sekte, tapi Bisa Jadi Gegara Ulah…

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Kasus tewasnya satu keluarga dalam sebuah rumah di daerah Kalideres, Jakarta Barat memunculkan beragam spekulasi. Baru-baru ini berkembang isu kematian keluarga itu diduga karena menganut paham tertentu.

Menyinggung hal itu, Pengamat Politik Rocky Gerung bersama Jurnalis Senior Hersubeno Arief menyebut ada sebab lain di luar prediksi-prediksi yang akhir-akhir ini mencuat.

Rocky mengatakan, ada semacam antropologi keyakinan yang menyebut seseorang merasa tersiksa dengan kehidupannya.

Baca Juga: Waduh, Kejam Banget! Eks Ketua RT Ini Sebut Kematian 1Keluarga di Kalideres Hasil dari Karma Semasa Hidup

Ia menyebut, orang yang mengalami kondisi itu akan merasa tak puas pada kehidupan dunianya. Apalagi, masa depan yang diharapkan rupanya tak sesuai dengan apa yang terjadi.

“Jadi semacam antropologi keyakinan yang hidup justru ketika orang tersiksa dengan keadaan riilnya. Jadi semua gejala apokaliptik, artinya masa depan yang dijanjikan,” ujar Rocky melalui kanal FNN yang tayang Rabu (16/11/2022).

Kata Rocky, semua kejadian tersebut muncul ketika seseorang atau sekelompok orang mengalami kondisi sulit yang tak terbendung. Kesulitan itu pun bisa beragam jenis.

“Semua gejala itu selalu muncul ketika ada kesulitan ekonomi, ada rasa frustasi sosial, jadi orang-orang akan mencari petunjuk pada hal-hal yang apokaliptik,” terangnya.

Menurut analisisnya, bisa saja kejadian yang sejenis dengan tragedi kematian di Kalideres itu disebabkan oleh kegagalan pemerintah. Pemerintah dianggap tak mampu memberi akses kebutuhan rakyat dengan baik.

Sehingga, masyarakat tertentu akan merasa dituntut oleh pekerjaannya, kehidupan sosialnya, bahkan pemenuhan kebutuhan ekonominya.

Baca Juga: Eks Ketua RT di Rumah Lama Keluarga yang Tewas di KalideresUngkap Cerita Mengejutkan, Istri di Keluarga Itu Punya Dua Suami?

“Kita analisis bahwa itu gagalnya pemerintah, gagal mengakses kebutuhan rakyat,” ujar Rocky.

“Kalau sekarang ada temuan lain tentunya kita musti bisa terangkan, apa yang terjadi sehingga ada orang di mana masyarakat kita yang pancasilais tetep hidup dalam satu sekte, itu hak dia,” tambahnya.

Sehingga, lanjut Rocky, kondisi tersebut akhirnya membuat mereka mencari harapan di luar wilayah sosial. Mereka memilih wilayah apokaliptik yang dianggap lebih menenangkan.

“Kegagalan pemerintah untuk memberi harapan secara sosial politik, sehingga dia mencari harapan di luar wilayah sosial, dia pergi ke wilayah apokaliptik,” ucapnya.

“itu menunjukkan bahwa rasa frustasi selalu tiba ketika keadaan mencekik empati manusia,” imbuhnya.

Orang-orang akan mencari keselamatan karena merasa kegembiraan batin itu tak bisa dipenuhi oleh aparaturnya. Dengan begitu, kata Rocky, mereka akan menganggap bahwa lebih baik melenyapkan beban batin dibandingkan harus menunggu 'pemulihan' yang tak jelas batas waktunya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024