Menu


KTT G20 Dimulai, Dugaan Jokowi Jauh-jauh ke Ukraina-Rusia Cuma Buat Ngerjain Urusan yang Satu Ini Kini Menguat!

KTT G20 Dimulai, Dugaan Jokowi Jauh-jauh ke Ukraina-Rusia Cuma Buat Ngerjain Urusan yang Satu Ini Kini Menguat!

Kredit Foto: Instagram/jokowi

Konten Jatim, Surabaya -

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan tidak menghadiri KTT G20 secara langsung di Bali.

Alasan Putin tak dapat hadir secara langsung lantaran telah memiliki jadwal lain. Lantas, kehadiran langsung delegasi Rusia diwakilkan oleh Menteri Luar Negerinya, Sergei Lavrov.

Sama halnya dengan Putin, meskipun tak bisa hadir secara langsung, Zelensky diberitakan telah menyampaikan pidatonya secara berapi-api di hadapan para peserta KTT G20. Ia mengatakan dengan tegas ingin mengakhiri perang Rusia.

Baca Juga: Duh Ngakak, Salah Satu Kritikus Itu Komentari Pidato Prabowodi Forum Pangan G20: Cenderung jadi Aktor Komedi

Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyempatkan berkunjung ke Ukraina pada 27 Juni 2022.

Selain memberi kabar soal pengadaan KTT G20 yang digelar di Bali, tujuan Presiden Jokowi berkunjung adalah untuk bertemu Zelensky.

Dalam pertemuan itu, Jokowi disebut-sebut membawa misi untuk mendamaikan perselisihan antara Ukraina dengan Rusia. Ia merekomendasikan Zelensky untuk membuka dialog dengan Putin.

Namun, pertemuan itu rupanya tak membuahkan hasil. Perang Rusia-Ukraina tak kunjung mereda. Bahkan keduanya sama-sama tak hadir dalam KTT G20 di Bali.

Menyoal kunjungan itu, alih-alih mendamaikan perang. Rupanya ada tujuan utama yang membuat Jokowi jauh-jauh terbang ke Ukraina.

Misi itu adalah melakukan negosiasi dengan Zelensky soal pasokan impor gandum ke Indonesia. Perang antara Rusia-Ukraina itu rupanya turut melambungkan harga gandum di pasar internasional.

Baca Juga: Ngeri! SBY Soroti Pentingnya Pertemuan Amerika Serikat danTiongkok di KTT G20: Jika Gagal, Ini Akhir Abad Manusia

Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara importir gandum terbesar Ukraina. Selain tak bisa menghasilkan gandum sendiri, produksi bahan makanan di Indonesia banyak yang berbahan dasar gandum.

Sehingga, pecahnya perang Ukraina-Rusia tentu membawa dampak penurunan impor gandum dalam negeri.

Seperti yang disampaikan Jokowi pada awal Juni lalu, ia sempat mengingatkan bahwa harga mie dan roti terancam mengalami kenaikan.

Atas hal itu, maka dugaan-dugaan soal kunjungan Jokowi yang disebut membawa perdamaian kedua negara yang terlibat perang itu menjadi poin kesekian.

Sementara poin pertama dan utama tetap pada misi perjuangan impor gandum. Tujuannya, supaya pasokan gandum dalam negeri tak mengalami kelangkaan berkepanjangan.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO