Menu


Prabowo Diramalkan Bakal Ngulang Kisah Lama SBY Ini, Seperti Apa?

Prabowo Diramalkan Bakal Ngulang Kisah Lama SBY Ini, Seperti Apa?

Kredit Foto: Twitter @Miduk17

Konten Jatim, Surabaya -

Direktur Eksekutif Lembaga Survei dan Polling Indonesia (Spin) Igor Dirgantara mengungkapkan bahwa pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali menyatakan dukungan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bermakna positif.

Dukungan ini menjadi kali ke sekian Jokowi mendukung Menteri Pertahanan itu untuk berkontestasi dalam gelaran Pilpres 2024.

Saat menghadiri HUT ke-8 Partai Perindo Senin lalu, Jokowi menyinggung soal kemenangannya di Pilpres 2014 dan 2019 dan menyatakan bahwa Pilpres selanjutnya kemungkinan adalah giliran Prabowo.

Baca Juga: 2 Penyebab Jokowi Tak Datang ke HUT Nasdem, Salah Satunya Sempat Dia Bilang ke Anies di Istana pada 23 Oktober Lalu

“Pertama, Jokowi melihat popularitas Prabowo tidak tertandingi menuju 2024 dan elektabilitasnya yang selalu berada di tiga besar bahkan juara, menunjukkan bahwa Prabowo masih ada di hati masyarakat,” kata Igor, Kamis (10/11/2022).

Igor pun mengatakan bahwa hal itu terlihat dari hasil Hasil Musra IV Sumsel di Palembang, yang diikuti berbagai kelompok relawan Jokowi.

Pada hasilnya, Prabowo adalah Capres 2024 yang paling diharapkan oleh publik. Hal ini pun memiliki efek positif untuk Prabowo.

“Elektabilitas Prabowo tinggi tanpa pencitraan dan lebih natural. Justru dengan usia matang Prabowo dianggap lebih mandiri dan dianggap lebih mampu mengendalikan oligarki,” ucapnya.

Igor melanjutkan, kinerja Prabowo juga paling diapresiasi oleh masyarakat berdasarkan sejumlah riset dan survei memunculkan optimisme bahwa iadipandang layak menjadi penerus Jokowi untuk melanjutkan program pembangunan dan memberikan rasa aman.

Adapun menurut Igor, dari ucapan Jokowi tersebut terlihat bahwa Jokowi memahami betul bahwa di masa kepemimpinannya, polarisasi masih menjadi persoalan dalam kehidupan berbangsa.

“Prabowo secara rasional bisa menjadi jalan tengah karenacitra politik Menhan RI saat ini bukanlah representasi dari simbol keberadaan polarisasi politik,” ujar dia.

Lebih lanjut, kata Igor, Jokowi meyakini adanya siklus 10 tahun kepemimpinan nasional dalan dua dekade terakhir pasca reformasi.

Baca Juga: Buzzer Jokowi vs Buzzer Jokowi! Gara-gara Persoalan Ini, Abu Janda Ledek Cuitan Dede Budhyarto 

Pertama adalah SBY (2004-2014), figur berlatar belakang militer dan mantan Menteri di era Presiden Megawati dari PDIP. Kedua adalah Jokowi sendiri yang menjadi Presiden, figur kepala daerah dan berlatar belakang sipil.

“Maka nanti pada tahun 2024, siklus itu akan kembali lagi kepada sosok menteri berlatar belakang militer (di era Jokowi - PDIP). Sosok itu tak lain adalah Prabowo Subianto. Itu sebab mengapa Presiden Jokowi di HUT ke-8 Partai Perindo, Jakarta, Senin 7 November 2022, mengatakan pasca dirinya lengser di 2024 nanti merupakan jatahnya Prabowo Subianto,” ujar dia.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO