Dalam video unggahan terbarunya, pengamat politik Refly Harun berbincang dengan Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Yusuf Martak mengenai calon presiden (capres) yang bakal didukung.
Dalam perbincangannya itu, Refly Harun bertanya pada Yusuf Martak mengenai sikap Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) terhadap pencapresan Anies Baswedan.
Yusuf Martak mengatakan bahwa GNPF saat ini belum memutuskan mengenai capres yang akan mereka dukung.
Menurutnya, mereka saat ini belum fokus ke urusan pencapresan, namun mereka masih berfokus pada masalah-masalah yang sedang dilakukan, seperti tritura dalam aksi akbar, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, Yusuf mengatakan bahwa nantinya apabila capresnya sudah resmi terdaftar dan sudah jelas siapa saja yang akan maju, maka mereka bakal melibatkan para ulama untuk musyawarah dan akan mengetahui mengarah ke mana dukungan mereka.
Yusuf juga menyinggung mengenai bakal capres tertentu yang dinilainya suka mematikan mic saat rapat DPR.
Menurutnya, baru menjabat sebagai ketua DPR saja sudah sering mematikan mic.
Yusuf juga menilai sosok tersebut belum pernah menemui delegasi dan belum pernah menemui rakyat.
Lebih lanjut, Yusuf mempertanyakan bagaimana orang seperti itu mau jadi presiden.
"Ada satu lagi calon dari partai besar, baru jadi ketua DPR saja kalau rapat sering matiin mic, belum pernah nemuin delegasi, belum pernah mau nemuin rakyat. Bagaimana dia mau jadi presiden?" ucap Yusuf Martak.
Seperti diketahui, sosok yang dimaksud itu mengarah pada sosok Puan Maharani.
Puan memang kedapatan kerap mematikan mic saat rapat di DPR.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024