Pemerintah Kota Surabaya sedang giat melakukan pembangunan box culvert atau saluran di beberapa titik strategis. Namun, langkah ini tidak lepas dari konsekuensi kemacetan yang mungkin timbul di sekitar lokasi pembangunan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan manfaat jangka panjang dari pembangunan infrastruktur tersebut.
Menurut Syamsul Hariadi, pembangunan saluran di beberapa titik lokasi telah dimulai, dan warga atau pengendara diimbau untuk mencari jalur alternatif guna menghindari kemacetan yang mungkin terjadi. Dia menjelaskan bahwa kemacetan selama proses pembangunan merupakan konsekuensi yang tak terhindarkan. Namun, pembangunan ini memiliki manfaat jangka panjang yang signifikan.
Syamsul Hariadi menggambarkan contoh dari pembangunan proyek saluran diversi Gunungsari Banyu Urip di masa lalu. Meskipun saat itu terjadi kemacetan dan gangguan pada arus lalu lintas, namun setelah pembangunan selesai, wilayah tersebut tidak lagi terkena banjir dan kemacetan.
Dengan demikian, Syamsul meminta masyarakat untuk memahami bahwa kemacetan yang terjadi selama pembangunan hanya bersifat sementara, sementara manfaat jangka panjangnya sangat berarti bagi Kota Surabaya.
Saat ini, terdapat sekitar 54 titik lokasi pembangunan saluran yang berpotensi menyebabkan kemacetan, dengan sebagian besar proyek berfokus pada pematusan dan sisanya pada peningkatan jalan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Pasar Nambangan Sebagai Pasar Pangan Aman dan Berkualitas
Beberapa lokasi yang menjadi fokus pembangunan, seperti Jalan Keputih Tegal Timur, Jalan HR Muhammad (Sisi Selatan), Jalan Kertajaya (Sisi Selatan), Jalan Raya Manyar Sabrangan (wilayah RW 1 dan 2), dan Jalan Arief Rachman Hakim. Syamsul juga menyinggung tentang rencana pembangunan di Jalan Mayjend Sungkono, yang juga berpotensi menyebabkan kemacetan setelah pembangunan di Jalan HR Muhammad selesai.
Dengan demikian, pembangunan box culvert di Kota Surabaya menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur kota, meskipun sementara itu dapat menyebabkan gangguan pada arus lalu lintas.
Kesadaran masyarakat akan manfaat jangka panjang dari pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi ketidaknyamanan selama proses pembangunan berlangsung.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO