Berikut deretan posisi berhubungan badan atau seks yang dilarang dalam islam. Apa saja? untuk mengetahuinya lebih lanjut simak artikel berikut ini.
Berhubungan seks antara suami dan Istri termasuk ke dalam ibadah. Meski begitu, ada adab-adab yang perlu diperhatikan saat berhubungan Intim.
Oleh karena itu, setiap pasangan Muslim harus mengetahui gaya hubungan suami istri yang diperbolehkan atau dilarang agama Islam. Ini diperlukan untuk menghindari dosa dan penderitaan bagi salah satu pihak, baik suami ataupun istri.
Lantas, bagaimana gaya hubungan suami istri yang dilarang agama Islam? Simak ulasan berikut ini.
Posisi seks apa pun yang dilakukan tanpa foreplay
Posisi seks apa pun yang dilakukan tanpa foreplay dilarang dalam Islam.
Sebuah hadist meriwayatkan, “Janganlah menyetubuhi istrimu begitu menemuinya, tapi tempatkanlah ia di kamar sesaat, lalu cumbulah, ciumlah dan dekaplah. Sebab jika engkau langsung melakukan hal itu saat bertemu maka itu suatu yang tercela.”
Sementara secara medis, posisi seks apa pun yang dilakukan tanpa foreplay bisa menyakiti wanita.
Seks yang dilakukan tanpa foreplay bisa menyebabkan vagina Bunda kering dan mengalami kesakitan, iritasi, hingga infeksi saat bercinta.
“Vagina kering bisa membuat hubungan seks tidak nyaman dan menjadi penyebab paling umum ketidaknyamanan pascaseks,” ujar Alyssa Dweck, MD, asisten profesor klinis ginekologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York, Amerika Serikat, seperti dilansir dari Women’s Health.
Posisi seks wanita diatas (WOT)
Posisi seks WOT termasuk salah satu yang tak disarankan dalam Islam. Mengutip dari buku ‘Mahkota Pengantin’ karya Majdi bin Manshur bin Sayyid asy-Syuri’, posisi seks WOT tak disarankan dalam Islam dengan alasan agama dan kesehatan.
Secara agama, posisi seks WOT tak disarankan dalam Islam karena menyelisihi posisi lumrah yang dikodratkan Allah SWT atas pria dan wanita.
Sementara secara medis, berisiko mengalami dampak buruk yang bisa terjadi, seperti sperma suami sulit keluar secara keseluruhan.
Jika masih ada sperma dalam kelamin maka bisa membusuk dan membahayakan kesehatan suami. Mungkin juga cairan dari kelamin istri mengalir ke lubang penis suami yang bisa menyebabkan penyakit kuning.
Anal Sex atau Sodomi
Berhubungan intim lewat lubang anus atau anal sex sangat dilarang dalam Islam. Pasalnya, anus menyimpan feses dan menyimpan banyak bakteri.
Lapisan anus cenderung lebih tipis dan kurang berpelumas ketimbang vagina. Hal ini menyebabkan anus lebih rentan robek, sehingga virus dan bakteri bisa masuk ke aliran darah.
Kalau sudah begini, risiko terkena penyakit menular seksual seperti HIV dan HPV jadi lebih tinggi hingga 30 kali lipat. Dalam pandangan Islam, Rasulullah SAW juga melarang umatnya berhubungan lewat dubur.
“Dari Abi Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dilaknat orang yang menyetubuhi wanita di duburnya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasai).
Posisi Sambil Berdiri
Pada dasarnya, berhubungan intim sambil berdiri tidak haram. Namun, hukumnya menjadi makruh karena mungkin bisa membahayakan kesehatan pasangan dan diri sendiri.
Dr. Hussein Botchway, seorang fisioterapi di the Korle-Bu Teaching Hospital menyebutkan bahwa bersetubuh sambil berdiri berpotensi menyebabkan hipertensi dan stroke.
“Jika melakukan hubungan seksual sambil berdiri, aliran darah akan berlawanan dengan gravitasi dan menimbulkan efek berdesir pada tekanan di jantung. Jadi posisi berdiri tidak direkomendasikan,” ucapnya dalam interview bersama Accra-based Joy FM.