Menu


Pengembangan Usaha Padat Karya Jadi Perhatian Penting Khofifah

Pengembangan Usaha Padat Karya Jadi Perhatian Penting Khofifah

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Pengembangan usaha padat karya dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Usaha-usaha padat karya merupakan solusi di era industri digital yang berdampak pada efisiensi penggunaan tenaga kerja," kata Khofifah, dikutip KontenJatim dari Antara.

Khofifah, saat meresmikan Mitra Produksi Sigaret (MPS) Dander PT Kareb Alam Sejahtera di Kabupaten Bojonegoro, mengatakan penyerapan tenaga kerja menjadi penting.

Menurutnya, berkurangnya serapan tenaga kerja yang masuk dalam kategori unskill labour di era industri digital dapat dimaksimalkan pada pengembangan usaha-usaha padat karya.

"Melalui MPS ini, ribuan tenaga kerja bisa terserap menjadi angkatan kerja. Mereka yang unskill labour maupun yang tingkat pendidikannya tidak terlalu tinggi juga bisa diserap karena proses pembimbingan tidak terlalu rumit," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Khofifah memuji Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) yang merupakan induk dari PT Kareb Alam Sejahtera.

Menurutnya Kareb patut menjadi contoh bagi koperasi-koperasi lainnya yang berhasil mengembangkan usahanya hingga memiliki anak perusahaan. 

"Biasanya kan korporasi memiliki koperasi. Tapi ini koperasi memiliki korporasi. Luar biasa, bisa menjadi referensi di tingkat regional dan nasional maupun global. Bagaimana koperasi bisa mendirikan korporasi," katanya. 

Khofifah juga mengapresiasi PT HM Sampoerna yang telah menggandeng PT Kareb Alam Sejahtera menjadi MPS Dander. MPS ke 39 yang telah dibentuk oleh PT HM Sampoerna, 21 di antaranya berlokasi di Jatim. 

"Beroperasinya MPS Dander sejak seminggu yang lalu membawa harapan baru memasuki tahun 2024, terutama bagi karyawannya yang mayoritas merupakan perempuan. Ini menjadi bentuk penguatan peran perempuan terhadap pembangunan," ujarnya. 

MPS Dander saat ini memiliki 3.090 karyawan yang didominasi oleh pekerja perempuan sebagai pelinting rokok. Mayoritas dari mereka merupakan tulang punggung perekonomian keluarganya. 

Tak hanya mampu mengurangi angka pengangguran, Khofifah menilai keberadaan MPS Dander akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian warga sekitar.

Mulai dari usaha kost untuk karyawan, warung-warung kecil di sekitar pabrik, hingga transportasi publik di wilayah tersebut. 

"Bisa menggerakkan segala sektor seperti UMKM warung kecil, usaha kos rumah, hingga jasa transportasi," ucapnya. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO