Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan akan memperbaiki jalan di sejumlah titik sebagai upaya menyambut rencana operasional bandar udara (bandara) Dhoho Kediri.
Zanariah menjelaskan, anggaran perbaikan jalan pada tahun 2024 telah disahkan. Jalan tersebut ialah Jalan PG Mritjan Kota Kediri menuju Jembatan Jongbiru.
"Kami akan lakukan perbaikan jalan. Hal ini penting karena jalan tersebut salah satu akses utama bagi masyarakat," kata Zanariah, dikutip KontenJatim dari Antara.
Ia juga mengatakan selain perbaikan jalan, pemkot mendukung UMKM di kota ini agar produk yang dijualnya juga lebih berkualitas. Pemkot Kediri memberikan pembinaan dan dukungan terhadap UMKM Kota Kediri.
Dukungan yang diberikan, kata dia pula, seperti bantuan modal, kredit bunga rendah, sertifikasi halal, standardisasi produk, dan beragam program lainnya.
Ia menambahkan, Pemkot Kediri juga terus memfasilitasi produk-produk UMKM lokal untuk masuk dalam jaringan ritel di Kota Kediri. Sebab toko perbelanjaan dimungkinkan masih menjadi referensi utama belanja masyarakat.
"Persiapan dan penguatan terhadap UMKM ini tidak kalah pentingnya. Nanti setelah bandara beroperasi tentu akan banyak orang datang ke Kediri dan pasti produk-produk khas Kota Kediri akan dicari," kata dia.
Zanariah menambahkan Pemkot Kediri juga telah melakukan penataan ulang pada sentra-sentra UMKM. Pada 2024 ini, penataan diawali dengan penataan zona Kuliner Halal, Aman, Sehat (KHAS) Soto Tamanan, Kota Kediri. Area itu dekat dengan Terminal Tamanan, Kota Kediri.
"Ini menandakan bahwa kebersihan dan kehalalan kuliner di sini terjaga agar pendatang semakin yakin. Pemkot Kediri akan terus berbenah menyambut beroperasinya bandara. Sebab daerah-daerah sekitar effortnya luar biasa," kata dia.
Bandara di Kabupaten Kediri dijadwalkan segera beroperasi. PT Angkasa Pura I melakukan simulasi operasional terminal penumpang Bandara Dhoho Kediri menjelang dimulainya operasional bandara tersebut dalam waktu dekat.
Bandara ini memiliki landasan pacu 3.300 x 60 meter, apron commercial 548 x 141 meter, apron VIP 221 x 97 meter, empat taxiway atau jalur perpindahan pesawat yang membentang sepanjang 306 meter x 32 meter dan 438 meter x 32 meter, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi.
Pada sisi darat, bandara ini memiliki terminal penumpang seluas 18.224 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Bandara ini selain ke depan melayani penerbangan internasional, juga untuk haji dan umrah.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO