Pascakebakaran hutan di wilayah Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa memulai aksi pemulihan ekosistem ditandai lewat kegiatan Sapa Masyarakat Konservasi di Pemandian Air Panas Cangar, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
“Sapa Masyarakat Konservasi dihadirkan karena keprihatinan kejadian kebakaran yang melanda Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, satu-satunya kawasan hutan konservasi yang dikelola oleh Pemprov Timur,” ucap Khofifah.
Karena itu, ia memberikan apresiasi kepada mereka yang telah berjasa dalam penanganan kebakaran hutan di Tahura, yakni Masyarakat Peduli Api (MPA), Kepala Desa Penyangga, TNI/Polri, dunia usaha, instansi pemerintah dan sebagainya. Yakni dengan diberikannya penghargaan kepada mereka.
Gubernur juga memberikan alat pengendalian kebakaran hutan, yakni dua unit mobil, empat unit sepeda motor, enam unit pompa air portable, empat unit pemotong rumput, dan empat unit chain saw/gergaji mesin. Kemudian juga diberikan 7.000 bibit pohon cemara dan ecalytpus secara simbolis.
Penyerahan bibit ini merupakan bentuk peluncuran dari aksi pemulihan ekosistem. Yang nantinya setelah ditanam agar dirawat demi mengembalikan area yang terbakar.
Dalam sambutannya Khofifah mengatakan, kebakaran hebat yang melanda kawasan Tahura pada bulan Agustus hingga Oktober ini menyebabkan kerusakan hutan seluas 4.767,24 hektar. Menyisakan areal yang terbuka, membakar pohon-pohon, menghabiskan tumbuhan bawah, dan menyebabkan banyak satwa mati serta kehilangan habitatnya.
“Pelestarian alam ini mengingat pentingnya kawasan ini bagi masyarakat Jawa Timur. Sehingga perlu menyebar luaskan upaya konsevasi terhadap kawasan,” imbuh Khofifah.
Khofifah ingin berbagai pihak hingga masyarakat ikut membangun komitmen mengembalikan ekosistem. Mengingat kawasan hutan merupakan paru-paru dunia.
Selain itu Khofifah juga ingin Jawa Timur memiliki Manggala Agni. Manggala Agni Brigade merupakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tugasnya menangani karhutla dan harus siap bertahan hidup pada segala kondisi dalam rentang waktu tidak bisa dipastikan.
“Kalau Manggala Agni di Makassar, sudah saatnya ada di Jatim,” tutup Khofifah.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024